Indah Kiat (INKP) Grup Sinarmas Kuartal I/2024, Cetak Laba Rp2,07 Triliun

PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk

Jakarta | EGINDO.co – Emiten kertas grup Sinarmas PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) membukukan laba bersih US$130,78 juta atau setara Rp2,07 triliun (kurs jisdor 31 Maret 2024 Rp15.853 per dolar AS) sepanjang kuartal I/2024.  Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2024, INKP membukukan penjualan bersih sebesar US$805,22 juta atau setara dengan Rp12,76 triliun.

Mengutip keterbukaan informasi yang dipublikasikan pada Jumat (14/6/2024) lalu disebutkan penyebabnya adanya penurunan pendapatan usaha 23,7 persen menjadi USD805,22 juta, yang sebagian besar dikontribusikan dari ekspor, sementara pasar lokal menyerap USD380,14 juta. Namun, secara segmentasi cukup merata mulai dari kertas budaya, pulp, hingga kertas industri, tissue, dan lain sebagainya.

Penjualan tersebut turun sebesar 31,17% dibandingkan dengan penjualan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$1,05 miliar.  Penjualan tersebut didominasi oleh penjualan ekspor kepada pihak ketiga sebesar US$416,94 juta sementara penjualan ekpor pihak berelasi hanya sebesar US$8,13 juta.

Baca Juga :  Dilakukan Penerapan Aspek CSV Pada Program CSR Tjiwi Kimia

Sementara itu segmen penjualan lokal kepada pihak berelasi mendominasi yaitu sebesar US$369,42 juta dan pihak ketiga sebesar US$10,14 juta. Jika melihat jenis produk maka penjualan kertas industri (tissue dan lain-lain) mendominasi sebesar sebesar US$256,64 juta, sementara penjualan pulp senilai US$252,68 juta adapun penjualan kertas budaya menyumbang US$295,89 juta. Seiring menurunnya penjualan, beban pokok INKP juga turun menjadi US$536,40 juta yang setara dengan Rp8,50 triliun. Beban tersebut turun 18,22% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$655,92.

Beban usaha INKP juga terpantau turun dari sebelumnya tercatat sebesar US$89,05 juta menjadi US$86,04 juta. Meski begitu, perseroan tercatat membukukan laba selisih kurs sebesar US$40,16 juta dari sebelumnya rugi sebesar US$58,13 juta. Hasil akumulasi laba kotor tercatat turun 32,84% menjadi US$268,81 juta atau setara Rp4,26 triliun dari sebelumnya tercatat sebesar US$400,293 juta.  Sementara itu laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$130,78 juta atau setara Rp2,07 triliun turun tipis 1,845 dari sebelumnya yang tercatat sebesar US$133,24 juta.

Baca Juga :  Pasokan Bantuan Darurat Covid-19 AS Pertama Tiba Di India

Disisi lain, liabilitas INKP tercatat sebesar US$4,22 miliar, naik 2,51% dibandingkan periode 31 Desember 2023. Kenaikan tersebut disebabkan oleh adanya peningkatan liabilitas jangka pajang yaitu pinjaman bank jangka panjang pihak ketiga sebesar US$672,30 juta sementara liabilitas jangka pendek tercatat sebesar US$2,06 miliar.

Adapun ekuitas emiten kertas ini naik menjadi US$6,13 miliar dari sebelumnya tercatat sebesar US$6,00 miliar. Sementara itu total aset naik menjadi US$10,35 miliar dari sebelumnya US$10,12 miliar. Beban pokok ikut terpangkas mengikuti penurunan penjualan, sehingga membuat laba kotor INKP tersisa USD268,8 juta, dengan laba operasional senilai USD182,7 juta.

Dilaporkan aktivitas ekspor mendorong INKP mengamankan keuntungan atas selisih kurs, yang setelah dipotong beban keuangan membuat laba sebelum pajak perseroan menjadi USD119,50 juta. Sedangkan neraca, pos aset, liabilitas, hingga ekuitas masing-masing tumbuh dikisaran 2 persen.@

Baca Juga :  Kertas Tjiwi Kimia Akan Bayar Dividen, Ini Jadwal Bayarnya

Bs/fd/timEGINDO.co

Bagikan :
Scroll to Top