Bangkok | EGINDO.co – Penurunan lebih lanjut dalam suku bunga acuan Thailand akan mendukung inflasi dan meningkatkan kapasitas pembayaran utang para peminjam, kata Dana Moneter Internasional.
Mengingat ketidakpastian yang tinggi seputar prospek ekonomi, otoritas harus siap menyesuaikan kebijakan moneter sesuai kebutuhan, kata IMF yang berpusat di Washington dalam sebuah pernyataan tertanggal 20 Februari.
Dikatakan bahwa ada sedikit risiko penurunan suku bunga yang menyebabkan peningkatan pinjaman mengingat kondisi pinjaman tetap ketat dalam perekonomian.
Independensi bank sentral dengan komunikasi yang jelas tentang langkah-langkah kebijakan adalah kunci untuk menjaga kredibilitas dan efektivitas kebijakan moneter dalam menahan ekspektasi inflasi, kata IMF.
Pada bulan Desember, Bank of Thailand mempertahankan suku bunga utamanya pada 2,25 persen setelah pemotongan seperempat poin yang mengejutkan pada bulan Oktober.
Bulan lalu, gubernur bank sentral mengatakan kepada Reuters bahwa suku bunga acuan saat ini masih sesuai, mengingat utang rumah tangga yang tinggi, meskipun pertumbuhannya bisa di bawah 2,9 persen tahun ini.
Tinjauan kebijakan berikutnya dijadwalkan pada tanggal 26 Februari.
IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Thailand sebesar 2,9 persen tahun ini, tidak berubah dari laporan pada bulan November.
Ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara ini tumbuh 2,5 persen tahun lalu, tertinggal dari negara-negara tetangganya.
Sumber : CNA/SL