Washington | EGINDO.co – Negara-negara berkembang harus bersiap untuk kenaikan suku bunga AS, Dana Moneter Internasional mengatakan, memperingatkan bahwa langkah Federal Reserve yang lebih cepat dari yang diharapkan dapat mengguncang pasar keuangan dan memicu arus keluar modal dan depresiasi mata uang di luar negeri.
Dalam sebuah blog yang diterbitkan Senin, IMF mengatakan pihaknya memperkirakan pertumbuhan AS yang kuat akan berlanjut, dengan inflasi kemungkinan akan moderat di akhir tahun. Pemberi pinjaman global akan merilis perkiraan ekonomi global baru pada 25 Januari.
Dikatakan pengetatan kebijakan moneter AS secara bertahap dan terkirim dengan baik kemungkinan akan berdampak kecil pada pasar negara berkembang, dengan permintaan asing mengimbangi dampak kenaikan biaya pembiayaan.
Tetapi inflasi upah AS yang berbasis luas atau hambatan pasokan yang berkelanjutan dapat meningkatkan harga lebih dari yang diantisipasi dan memicu ekspektasi inflasi yang lebih cepat, memicu kenaikan suku bunga yang lebih cepat oleh bank sentral AS.
“Negara-negara berkembang harus bersiap menghadapi potensi gejolak ekonomi,” kata IMF, mengutip risiko yang ditimbulkan oleh kenaikan suku bunga Fed yang lebih cepat dari perkiraan dan pandemi yang bangkit kembali.
St Louis Presiden Fed James Bullard minggu ini mengatakan Fed bisa menaikkan suku bunga secepat Maret, bulan lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya, dan sekarang dalam “posisi yang baik” untuk mengambil langkah-langkah yang lebih agresif terhadap inflasi, sesuai kebutuhan.
“Kenaikan suku bunga Fed yang lebih cepat dapat mengguncang pasar keuangan dan memperketat kondisi keuangan secara global. Perkembangan ini bisa datang dengan perlambatan permintaan dan perdagangan AS dan dapat menyebabkan arus keluar modal dan depresiasi mata uang di pasar negara berkembang,” tulis pejabat senior IMF di blog.
Dikatakan pasar negara berkembang dengan utang publik dan swasta yang tinggi, eksposur valuta asing, dan saldo transaksi berjalan yang lebih rendah telah melihat pergerakan yang lebih besar dari mata uang mereka relatif terhadap dolar AS.
Dana tersebut mengatakan pasar negara berkembang dengan tekanan inflasi yang lebih kuat atau institusi yang lebih lemah harus bertindak cepat untuk membiarkan mata uang terdepresiasi dan menaikkan suku bunga acuan. Ini mendesak bank sentral untuk secara jelas dan konsisten mengkomunikasikan rencana mereka untuk memperketat kebijakan, dan mengatakan negara-negara dengan tingkat utang yang tinggi dalam denominasi mata uang asing harus melihat untuk melindungi eksposur mereka jika memungkinkan.
Pemerintah juga dapat mengumumkan rencana untuk meningkatkan sumber daya fiskal dengan secara bertahap meningkatkan pendapatan pajak, menerapkan perbaikan pensiun dan subsidi, atau langkah-langkah lain, tambahnya.
Sumber : CNA/SL