IMF Desak Pakistan Lanjutkan Pengetatan Kebijakan Moneter

Dana Moneter Internasional (IMF)
Dana Moneter Internasional (IMF)

Karachi | EGINDO.co – Pakistan harus melanjutkan siklus pengetatan moneternya, Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan dalam sebuah laporan staf pada hari Selasa (18/7), seminggu setelah pemberi pinjaman menyetujui pengaturan dana talangan yang baru dan kurang dari dua minggu sebelum bank sentral negara ini mengadakan pertemuan kebijakan berikutnya.

“Kenaikan suku bunga kebijakan baru-baru ini disambut baik, tetapi siklus pengetatan harus terus berlanjut jika diperlukan untuk mengurangi inflasi dan memfasilitasi penyeimbangan kembali eksternal,” tulis laporan staf tersebut.

Bank sentral Pakistan mengadakan pertemuan darurat bulan lalu, sehari setelah negara ini merevisi anggaran untuk tahun fiskal, sejalan dengan tuntutan IMF untuk mendapatkan dana tambahan dari Extended Fund Facility (EFF) yang telah habis masa berlakunya. Sebagai gantinya, Pakistan berhasil mendapatkan dana talangan sebesar US$3 miliar dalam bentuk pengaturan siaga.

Baca Juga :  Kapal Perang Rusia Gelar Latihan Tembak Artileri di Laut Jepang

State Bank of Pakistan (SBP) telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 12,25 poin persentase sejak April 2022, terutama untuk menekan inflasi yang melonjak. Pertemuan kebijakan moneter berikutnya dijadwalkan pada 31 Juli.

Laporan staf menambahkan bahwa dalam jangka pendek, suku bunga kebijakan riil berwawasan ke depan harus kembali ke wilayah positif untuk menjangkar kembali ekspektasi dan mencapai tujuan inflasi SBP dalam jangka menengah.

Dalam Memorandum Kebijakan Ekonomi dan Keuangan (MEFP) yang dihasilkan dari pembicaraan dengan IMF, Pakistan mengatakan bahwa mereka siap untuk mempertimbangkan tindakan lebih lanjut pada pertemuan komite kebijakan moneter berikutnya dan pertemuan-pertemuan berikutnya sampai inflasi dan ekspektasi inflasi berada pada jalur yang jelas.

Baca Juga :  HDB Clementi: Pria Usia 50 Tahun Didakwa Atas Tuduhan Pembunuhan

Mereka menambahkan bahwa kecepatan penyesuaian di masa depan bergantung pada data inflasi, perkembangan nilai tukar, kekuatan posisi eksternal, dan bauran kebijakan fiskal-moneter.

“Untuk tujuan ini, kami akan bertujuan untuk memastikan bahwa suku bunga riil kembali ke wilayah positif dengan dasar berwawasan ke depan untuk menandakan komitmen kami untuk membawa inflasi dalam band target dalam FY26,” tulis MEFP.

Pemerintah Pakistan telah memperkirakan inflasi sebesar 21 persen untuk tahun fiskal 2024.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top