IHSG Terseret Pasar Asia, Terpuruk 0,31 Persen Ke 6.644

ilustrasi
ilustrasi

Jakarta | EGINDO.com    — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terseret oleh melemahnya pasar Asia.

Pada awal perdagangan Kamis (6/1/2022) pukul 9.05 WIB pagi ini, IHSG turun 0,31% atau 19 poin ke 6.644.

Hanya dua indeks sektoral yang menguat yaitu sektor energi sebesar 0,58% dan perindustrian 0,27%.

Sementara sembilan sektor menjadi pendukung terpuruknya IHSG di zona merah.

Sektor barang konsumsi nonprimer terjun 1,03%. Sektor teknologi melemah 0,68%. Sektor transportasi dan logistik turun 0,39%. Sektor keuangan turun 0,47%. Sektor barang baku tergerus 0,40%.

Top gainers LQ45 pagi ini adalah:

PT Adaro Energy Tbk (ADRO) 1,34%
PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) 0,90%
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) 0,90%

Baca Juga :  Revitalisasi Kebun Kopi Cikoneng Bogor, Targetkan Kenaikan Produksi

Top losers LQ45 terdiri dari:

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) -2,05%
PT XL Axiata Tbk (EXCL) -1,94%
PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) -1,69%

Investor asing mencatat net buy Rp 118 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 33,9 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 16,4 miliar, dan PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) Rp 14,8 miliar.

Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 5,4 miliar, PT Harum Energy Tbk (HRUM) Rp 3,4 miliar, dan PT MNC Studios International Tbk (MSIN) Rp 2,2 miliar.

Baca Juga :  IHSG Kamis Dibuka Melemah 15,03 Poin

Bursa Asia Tertekan

Bursa Asia tertekan di awal perdagangan Kamis (6/1). Pelemahan hampir seluruh bursa Asia ini menyusul Wall Street yang anjlok pada perdagangan semalam.

Kamis (6/1) pukul 8.35 WIB, indeks Nikkei 225 terjun 1,53% ke 28.882. Hang Seng melemah 0,28% ke 22.851. Indeks Kospi terkoreksi 0,51% ke 2.938.

Taiex turun 0,87% ke 18.343. Sedangkan Straits Times melemah 0,50% ke 3.147. FTSE Bursa Malaysia melemah 0,35% ke 1.542.

Meski bursa saham jatuh, maka uang Asia bergerak bervariasi. Bahkan, sejumlah mata uang masih tercatat menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Penguatan terjadi pada mata uang yen, dolar Singapura, yuan, dan dolar Hong Kong. Sementara pelemahan melanda baht, ringgit, won, peso, dan dolar Taiwan.

Baca Juga :  SK Innovation Berharap Margin Kuat; Unit Baterai Target Impas

Sumber: Tribunnews/Sn

 

Bagikan :
Scroll to Top