Jakarta|EGINDO.co Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan Senin, 15 Desember 2025, dengan pergerakan positif. IHSG dibuka menguat 0,52 persen ke level 8.705, melanjutkan tren kenaikan yang terjadi pada akhir pekan lalu. Pada penutupan perdagangan sebelumnya, indeks tercatat naik 0,46 persen atau sekitar 40 poin dan berakhir di posisi 8.660,50.
Phillip Sekuritas memproyeksikan IHSG masih bergerak dalam tren bullish. Secara teknikal, level support berada di kisaran 8.550, sementara resistance terdekat diperkirakan pada level 8.780. Selama indeks mampu bertahan di atas area support, peluang penguatan lanjutan dinilai tetap terbuka.
Penguatan IHSG pada awal pekan ini terjadi di tengah tekanan yang melanda mayoritas bursa saham Asia. Indeks Nikkei Jepang, KOSPI Korea Selatan, dan TAIEX Taiwan kompak melemah lebih dari 1 persen. Pelemahan tersebut dipicu sikap wait and see pelaku pasar regional yang menantikan rilis data ekonomi penting dari Tiongkok, yang berpotensi memengaruhi arah pergerakan pasar Asia ke depan.
Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street ditutup melemah pada perdagangan sebelumnya. Tekanan muncul akibat rotasi investor dari saham-saham teknologi menuju saham bernilai (value stocks). Meski demikian, saham-saham siklikal justru mencatatkan penguatan seiring respons pasar terhadap kebijakan pemangkasan suku bunga Federal Reserve pada Desember 2025.
Dari pasar obligasi, imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun tercatat naik ke level 4,19 persen. Kenaikan yield ini mencerminkan penyesuaian ekspektasi pelaku pasar terhadap arah kebijakan moneter The Fed. Saat ini, pasar memperkirakan peluang sebesar 24 persen bagi bank sentral AS tersebut untuk kembali memangkas suku bunga pada Januari 2026.
Dengan dinamika global yang masih sarat ketidakpastian, penguatan IHSG pada Senin, 15 Desember 2025, menunjukkan ketahanan pasar saham domestik. Namun demikian, pelaku pasar tetap dihadapkan pada sentimen eksternal yang berpotensi memicu volatilitas dalam jangka pendek. (Sn)