Jakarta|EGINDO.co Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis pagi (14 Agustus 2025) kembali mencatat penguatan. IHSG dibuka menanjak menuju 7.938, setelah kemarin (Rabu, 13 Agustus) mencatat lonjakan 1,30 persen atau sekitar 101 poin ke level 7.892,91, menurut data resmi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Tim Analis Mirae Asset Sekuritas menilai, momentum bullish masih kuat meskipun risiko koreksi tetap mengintai. Secara teknikal, batas resisten berada di level 7.914, sedangkan support ada di zona 7.829. Menurut mereka, tembusan ke atas resisten ini dapat membuka ruang menuju level psikologis lebih tinggi, namun jika gagal, potensi koreksi tetap terbuka.
Penguatan IHSG kemarin juga didorong oleh arus modal asing. Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih senilai Rp 1,5 triliun, termasuk di saham-saham unggulan seperti TLKM (Rp 722 miliar), BBRI (Rp 406 miliar), dan BBCA (Rp 276 miliar). Sementara itu, pasar global tampil bullish: Nikkei 225 Jepang mencetak rekor setelah naik 1,3 persen, dan S&P 500 AS juga menutup di level tertinggi baru setelah naik 1 persen—semuanya didorong ekspektasi kuat terkait pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada September mendatang.
Di dalam negeri, pelaku pasar menunggu pidato Presiden terkait Nota Keuangan dan Rancangan APBN 2026 sebagai referensi dalam menyesuaikan portofolio investasi.
Berita Tambahan dari Media Lain
-
ANTARA (via Jatim.antaranews.com)
IHSG Kamis pagi dibuka naik sebesar 29,63 poin (0,38%) ke posisi 7.922,54. LQ45 juga menguat 0,37% ke level 832,96. Optimisme kenaikan IHSG disematkan pada spekulasi penurunan suku bunga The Fed pada pertemuan September, didukung data inflasi AS (CPI) yang lebih rendah dari perkiraan. S&P500, Dow Jones, dan Nasdaq menunjukkan penguatan serupa di bursa AS, sementara bursa Eropa dan Asia juga bergerak positif. -
Beritasatu.com
Dalam 27 menit pertama perdagangan Kamis, IHSG sempat berada di level 7.932,9, naik 0,51% atau sekitar 40 poin. Volume transaksi awal mencapai Rp 3,52 miliar dari 8,99 miliar saham yang diperdagangkan. Dari 382.320 transaksi, terdapat 278 saham menguat, 210 melemah, dan 183 stagnan—menegaskan bahwa sentimen positif global turut terbawa ke pasar domestik.
Sumber: rri.co.id/Sn