Jakarta|EGINDO.co Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (4/2/2025) menunjukkan penguatan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau sepanjang hari dan ditutup naik 0,62 persen atau 43 poin ke level 7.073.
Pada akhir sesi, sebanyak 340 saham mengalami kenaikan harga, 269 saham melemah, dan 346 saham stagnan. Penguatan IHSG didukung oleh sektor bahan baku, teknologi, dan energi yang mencatatkan kenaikan signifikan. Saham-saham yang menjadi pendorong utama pergerakan indeks antara lain TPIA, BREN, dan GOTO.
Volume saham yang diperdagangkan mencapai 26,07 miliar lembar dengan frekuensi transaksi sebanyak 1,31 juta kali. Total nilai perdagangan tercatat sebesar Rp10,44 triliun, sementara kapitalisasi pasar mencapai Rp12.313 triliun.
Sejalan dengan IHSG, pasar saham di kawasan Asia juga mengalami penguatan. Indeks Hang Seng di Hong Kong melonjak 2,83 persen, sedangkan indeks Nikkei di Jepang menguat 0,72 persen.
Sentimen positif di pasar saham Asia dipengaruhi oleh kebijakan terbaru Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Trump mengumumkan penangguhan sementara tarif ekspor yang dikenakan terhadap Meksiko dan Kanada selama satu bulan.
Namun, Amerika Serikat tetap memberlakukan tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap produk impor dari Tiongkok mulai hari ini. Sebagai respons, pemerintah Tiongkok langsung mengumumkan tindakan balasan.
Beijing menyatakan tengah melakukan investigasi terhadap perusahaan teknologi Google. Selain itu, Tiongkok juga akan mengenakan tarif impor pada sejumlah komoditas dari Amerika Serikat, termasuk minyak, batu bara, gas, mobil, dan alat-alat pertanian. Kebijakan ini akan berlaku mulai 10 Februari mendatang.
Di dalam negeri, para pelaku pasar tengah menanti laporan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Rabu (5/2/2025).
Tim analis dari Pilarmas Investindo Sekuritas memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2024 mengalami perlambatan. Proyeksi menunjukkan angka pertumbuhan turun menjadi 0,56 persen, lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 1,5 persen.
Demikian laporan pasar saham hari ini. Para investor masih mencermati perkembangan global dan domestik yang dapat memengaruhi pergerakan indeks dalam beberapa waktu ke depan.
Sumber: rri.co.id/Sn