IHSG Ditutup Melemah, Investor Asing Lanjutkan Aksi Jual

ilustrasi
ilustrasi

Jakarta|EGINDO.co Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan pada Rabu (25/6/2025) dengan penguatan ke level 6.842. Namun, penguatan tersebut tidak bertahan lama karena dibayangi tekanan jual dari investor asing. Pada akhir perdagangan, IHSG justru tergelincir 0,54 persen ke posisi 6.832.

Investor asing kembali mencatatkan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp931,2 miliar, memperpanjang tren keluarnya dana asing dari pasar saham domestik selama enam hari berturut-turut. Total arus keluar dana asing sepanjang periode tersebut telah mencapai Rp6,8 triliun.

Analis Pasar Modal Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto, menyebutkan bahwa pelemahan IHSG kali ini banyak dipengaruhi oleh tekanan jual pada saham-saham sektor perbankan, khususnya BMRI dan BBCA.

Saham Bank Mandiri (BMRI) tercatat turun 2,9 persen ke harga penutupan Rp4.880, sementara saham Bank Central Asia (BBCA) melemah 2,0 persen ke Rp8.600. Keduanya juga mengalami tekanan jual dari investor asing, masing-masing sebesar Rp504 miliar dan Rp358 miliar.

“Pelaku pasar masih bersikap hati-hati dan cenderung menunggu kepastian arah kebijakan suku bunga dari The Federal Reserve,” ujar Rully dalam keterangannya pada Kamis (26/6).

The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,25 persen. Pasar memproyeksikan pemangkasan tersebut kemungkinan dilakukan pertama kali pada bulan September.

Di sisi lain, pelaku pasar juga mencermati proses negosiasi dagang yang sedang berlangsung menjelang batas waktu pada 9 Juli mendatang. “Banyak pihak memperkirakan batas waktu tersebut akan diperpanjang, mengingat Kongres Amerika Serikat juga masih membahas pengesahan rancangan anggaran fiskal,” tambah Rully.

Sumber: rri.co.id/Sn

Scroll to Top