IHSG Diproyeksikan Lanjutkan Koreksi, Rekomendasi Saham Hari Ini

Pekerja di Bursa Efek Indonesia sedang mengamati indeks saham di papan informasi di gedung BEI.
Pekerja di Bursa Efek Indonesia sedang mengamati indeks saham di papan informasi di gedung BEI.

Jakarta|EGINDO.co Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan masih akan berada di zona negatif pada perdagangan Senin (18/11/2024), melanjutkan tren penurunan yang terjadi pekan lalu. Pada periode 11-15 November 2024, IHSG mengalami koreksi sebesar 1,73% menuju level 7.161,25, dari sebelumnya di level 7.287,19. Kapitalisasi pasar juga turun sebesar 1,46% menjadi Rp12.063 triliun, sementara rata-rata frekuensi transaksi harian mengalami penurunan 1,77% menjadi 1,28 juta kali transaksi, dari angka 1,30 juta kali transaksi pada pekan sebelumnya.

Menurut tim analis MNC Sekuritas, dengan tembusnya level support di 7.182, kondisi terburuk (worst case scenario) memprediksi IHSG akan menguji level 6.835-6.998 dan menutup area gap yang ada di 6.968-6.987. Sementara itu, dalam skenario terbaik (best case scenario), IHSG diperkirakan hanya akan menguji level 7.062-7.114, untuk membentuk wave (c) dari wave [ii]. Rentang pergerakan IHSG pada hari ini diproyeksikan berada pada level support 7.076, 6.998 dan resistance 7.207, 7.354.

Baca Juga :  Hari Ini Jokowi Memulai Kuker Ke Luar Negeri

MNC Sekuritas memberikan rekomendasi kepada investor untuk mempertimbangkan opsi buy on weakness pada saham PT Elnusa Tbk. (ELSA), speculative buy untuk saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dan PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA), serta sell on strength untuk saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG).

Sementara itu, berdasarkan analisis Phintraco Sekuritas, pelemahan IHSG yang terjadi per Jumat (15/11/2024) menunjukkan pelebaran negative slope pada indikator MACD dan pembentukan death cross pada indikator Stochastic RSI, yang mengindikasikan potensi pelemahan lebih lanjut. Diperkirakan, IHSG akan terus mengalami penurunan dengan uji support di level 7.100.

Dari sisi pasar global, investor tengah mengantisipasi rilis data existing home sales di Amerika Serikat (AS) pada Kamis (21/11), yang diperkirakan naik menjadi 3,88 juta unit, dibandingkan 3,84 juta unit pada bulan sebelumnya. Selain itu, pasar juga menunggu data S&P Global Manufacturing PMI Flash untuk November 2024, yang diperkirakan menunjukkan sedikit kenaikan menjadi 49,2, meskipun masih berada di zona kontraksi. Di Eropa, data inflasi Zona Euro pada Oktober 2024 yang akan dirilis pada Rabu (19/11) diperkirakan mengalami kenaikan dari 1,7% menjadi 2%, yang dapat mempengaruhi kebijakan moneter ECB.

Baca Juga :  Hari Ini, Dewas Batal Periksa Ketua KPK Firli Bahuri

Dari sisi domestik, pasar akan memantau pertemuan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Rabu (20/11/2024), yang diharapkan memberikan petunjuk mengenai arah kebijakan moneter di tengah pelemahan rupiah.

Phintraco Sekuritas juga memberikan rekomendasi saham unggulan, antara lain PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA), PT Timah Tbk. (TINS), PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), PT Malindo Feedmill Tbk. (MAIN), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL), dan PT Indosat Tbk. (ISAT). Investor diharapkan melakukan pertimbangan matang, mengingat keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab masing-masing.

Sumber: Bisnis.com/Sn

Bagikan :
Scroll to Top