IHSG Diprediksi Stagnan Dipengaruhi Pasar Tunggu Data Inflasi

ayar monitor pergerakan beragam indeks saham Bursa Efek Indonesia ditampilkan di Galeri Pasar Modal, gedung BEI, Jakarta.
ayar monitor pergerakan beragam indeks saham Bursa Efek Indonesia ditampilkan di Galeri Pasar Modal, gedung BEI, Jakarta.

Jakarta|EGINDO.co Sikap pelaku pasar yang masih menunggu berbagai data ekonomi diperkirakan mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini. Dalam penutupan perdagangan, Selasa (28/5/2024), IHSG naik 1,08 persen atau 77 poin ke level 7.253.

Namun, kenaikannya masih disertai dengan net sell (jual bersih) oleh investor asing sebesar Rp569 miliar. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBRI, BBCA, ASII, BMRI,dan AMMN.

“Hari ini IHSG berpotensi bergerak sideways (stagnan). Pasar masih menunggu data indeks harga belanja personal inti (Core PCE) di Amerika Serikat  hari Jumat lusa,” kata Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman, Rabu (29/5/2024).​

Fanny menyebut IHSG akan bergerak di level support 7.120-7.200. Sedangkan level resist di posisi 7.300-7.320. Di AS, Indeks utama Wall Street ditutup beragam  pada perdagangan Selasa. Indeks Dow Jones turun 0,55 persen, S&P 500 naik 0,02 persen, dan Nasdaq Composite naik 0,59 persen.

Baca Juga :  Fundamental Ekonomi Indonesia Redam Dampak Eskalasi Konflik Timur Tengah

“Saham sektor teknologi pada S&P 500 memimpin kenaikan di antara berbagai sektor. Sementara sektor layanan kesehatan mengalami penurunan terbesar bersama dengan sektor industri,” ujar Fanny.

Di kawasan Asia Pasifik, pasar saham ditutup melemah pada perdagangan Selasa. Indeks Nikkei 225 turun 0,11 persen, Hang Seng melemah 0,03 perseb dab Shanghai Composite turun 0,46 persen.

KOSPI turun tipis 0,01 persen, ASX 200  melemah 0,28 persen, sedangkan Straits Times Singapura  naik 0,35 persen. Investor juga sedang menunggu data inflasi dari Australia hingga Jepang, kawasan Eropa, dan Amerika serikat.

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top