IHSG Diprediksi Naik Mengikuti Penguatan Bursa Global

Papan informasi saham dan IHSG di Main Hall Bursa Efek Indonesia
Papan informasi saham dan IHSG di Main Hall Bursa Efek Indonesia

Jakarta|EGINDO.co Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali naik, mengikuti penguatan bursa global, Selasa (23/4/2024). IHSG sempat turun 0,19 persen ke level 7.073, saat penutupan perdagangan Senin pekan ini.

Pelemahan IHSG disertai net sell (jual bersih) oleh investor asing sebesar Rp1,08 triliun. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBCA, BBRI, TLKM, UNTR, dan AMMN.

“Hari ini IHSG berpotensi sedikit rebound (berbalik menguat) untuk tes resist kuat di 7.130-7.200. Level support IHSG di 7.000-7.070 dan level resist  di 7.130-7.200,” kata Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman.

​Indeks saham di bursa Indonesia melemah di tengah menguatnya bursa di kawasan Asia-Pasifik. Indeks bursa saham di Wall Street, Amerika Serikat juga mengalami kenaikan.

Baca Juga :  Singapura-Malaysia Izinkan Melintas Moda Transportasi Lain

Indeks S&P 500 naik 0,87 persen, Nasdaq Composite naik 1,11 persen dan Dow Jones Industrial Average naik 0,67 persen. Investor sibuk mencermati hasil kuartalan perusahaan-perusahaan utama yang menjadi gambaran tentang kesehatan perekonomian AS.

Saham-saham teknologi dan keuangan memimpin kenaikan. Fanny meyakini, investor masih akan memantau hasil kuartalan perusahaan-perusahaan megacap (berkapital besar) pekan ini.

“Termasuk beberapa saham yang termasuk dalam ‘magnificent seven’. Seperti Tesla, Meta Platforms, Alphabet, dan Microsoft,” ucap Fanny.

Fanny menambahkan, investor juga mengevaluasi kembali ekspektasi mereka terhadap penurunan suku bunga. Investor melihat  data ekonomi yang kuat, ketegangan geopolitik, inflasi berlanjut, dan komentar dari pejabat Federal Reserve (The Fed).

Baca Juga :  IHSG Diprediksi Lanjutkan Penguatan Jelang Libur Panjang

Menurutnya, penguatan di bursa saham kawasan Asia-Pasifik juga dipengaruhi oleh rilis sejumlah data ekonomi. Indeks Jepang Nikkei 225 menguat satu persen dan Topix menguat sebesar 1,4 persen.

“Di Jepang, investor menantikan angka indeks manufaktur (PMI) terbaru. Juga tingkat inflasi Tokyo, dan keputusan kebijakan Bank of Japan minggu ini,” ujar Fanny.

Bank sentral Jepang kini berada di bawah tekanan untuk menaikkan suku bunga. Penyebabnya, inflasi yang terus berlanjut dan mata uang yen yang melemah.

Bursa saham KOSPI Korsel naik 1,45 persen, Australia S&P/ASX 200 1,1 persen, dan Hang Seng Hongkong menguat 1,77 persen. Bursa saham Singapura Strait Times Index (STI) naik 1,53 persen dan hanya Shanghai Composite yang mengalami terkoreksi -0,67 persen.

Baca Juga :  Ketergantungan China Pada Logam Baterai Asing Timbul Risiko

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top