Jakarta|EGINDO.co Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia diperkirakan akan mengalami penguatan dalam perdagangan hari ini. Pada penutupan perdagangan Senin kemarin, IHSG melemah 0,25 persen atau turun 19 poin ke posisi 7.702. Meski demikian, aliran modal asing tetap masuk, tercermin dari aksi beli bersih (net buy) oleh investor asing sebesar Rp423 miliar. Saham-saham yang menjadi incaran investor asing antara lain BBNI, ADRO, BMRI, BBCA, dan BRIS.
Sentimen Global Dorong Potensi Penguatan IHSG
Menurut Fanny Suherman, Head of Research Retail BNI Sekuritas, IHSG berpotensi mengalami penguatan seiring mendekatnya pengumuman inflasi Amerika Serikat serta kemungkinan penurunan suku bunga oleh The Fed. Perkiraan pergerakan IHSG berada di level support antara 7.620 hingga 7.670, dengan resistensi di kisaran 7.730 hingga 7.800.
Wall Street Menguat, Bursa Asia Tertekan
Pada perdagangan global, bursa saham Amerika Serikat berhasil menguat. Indeks Dow Jones naik 1,20 persen, sementara S&P 500 dan Nasdaq masing-masing menguat 1,16 persen. Di sisi lain, mayoritas bursa saham Asia-Pasifik masih menunjukkan pelemahan. Nikkei 225 turun 0,48 persen, Hang Seng (HSI) melemah 1,42 persen, dan Shanghai Composite terkoreksi 1,06 persen. Sebaliknya, bursa ASX 200 Australia naik 2,24 persen, dan Straits Times Singapura menguat 1,22 persen.
Ekonomi Jepang Melambat, Upah Tetap Naik
Pertumbuhan ekonomi Jepang pada kuartal kedua 2024 tercatat melambat menjadi 2,9 persen, lebih rendah dibandingkan perkiraan awal 3,1 persen. Meski demikian, kenaikan upah di Jepang masih terus terjadi, sehingga memicu inflasi. Hal ini meningkatkan kemungkinan Bank of Japan akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat.
Fanny menambahkan, pasar saat ini masih menantikan data inflasi dari Amerika Serikat serta kebijakan suku bunga The Fed yang akan diumumkan minggu depan, di tengah perkembangan ekonomi global yang terus menjadi perhatian utama pelaku pasar.
Sumber: rri.co.id/Sn