IHSG Diperkirakan Stagnan Jelang Pengumuman Suku Bunga BI

ilustrasi
ilustrasi

Jakarta|EGINDO.co Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan stagnan, jelang pengumuman suku bunga BI. IHSG berhasil menguat 0,52 persen ke level 7.110 dalam penutupan Selasa pekan ini.

“Hari ini IHSG berpotensi bergerak sideways (stagnan) di 7.070-7.200. Level support berada di 7.000-7.070 dan level resist berada di 7.150-7.200,” kata Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman, Rabu (24/4/2024).

Penguatan IHSG kemarin masih disertai net sell (jual bersih) oleh investor asing sebesar Rp167 miliar. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBRI, TLKM, BBNI, UNTR, dan INDF.

Fanny mengatakan, kebijakan yang diambil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI akan mempengaruhi sentimen pasar. Di kawasan, bursa Asia-Pasifik mayoritas menguat, begitu pula indeks saham di Wall Street, Amerika Serikat.

Baca Juga :  Lockdown Covid-19 Di Zhengzhou Setelah Protes Pabrik iPhone

Wall Street menguat karena sentimen positif pasar melihat laporan pendapatan dari perusahaan-perusahaan besar. Dow Jones Industrial Average naik 0,69 persen,  S&P 500 naik 1,20 persen dan Nasdaq Composite naik 1,59 persen.

Menurutnya, sentimen pasar juga terdongkrak pengumuman produsen mobil listrik mengenai peluncuran model kendaraannya. Investor juga melihat pendapatan kuartalan Tesla yang di atas perkiraan pasar, membuat harga saham Tesla melonjak 6 persen.

“Pasar juga didukung oleh pendapatan yang optimistis dari perusahaan-perusahaan seperti General Motors. Harga saham produsen mobil ini naik 4,4 persen setelah menunjukkan hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan,” ujar Fanny.

Harga saham Spotify tercatat naik 11,4 persen, setelah laporan laba raksasa streaming musik asal Swedia itu. Untuk pertama kalinya, Spotify  membukukan laba kotor mencapai 1 miliar euro atau sekitar 1,1 miliar dolar AS.

Baca Juga :  Bye Kartu Tol! MLFF Bakal Diterapkan di Tol Bali Mandara

Di kawasan Asia Pasifik, Indeks Nikkei 225 naik 0,3 persen. Sementara Indeks Topix bertambah 0,14 persen.

Fanny melanjutkan, investor di Jepang sedang menantikan keputusan kebijakan Bank of Japan (BoJ) pada akhir pekan ini. BoJ berada di bawah tekanan untuk menaikkan suku bunga lagi, karena inflasi yang terus berlanjut dan melemahnya yen.

“Tetapi BoJ memberikan isyarat, mereka akan mempertahankan kebijakan moneter yang akomodatif untuk beberapa waktu,” ucapnya. “Kenaikan indeks saham Jepang terdorong dari Mitsubishi UFJ, Toyota Motor, Tokyo Electric Power, dan Sumitomo MItsui”.

Indeks Hang Seng Hong Kong melesat 1,92 persen, Australia S&P/ASX 200 0,45 persen, Singapura Strait Times Index 1,47 persen. Sedangkan, bursa saham China Shanghai Composite terkoreksi hingga 0,74 persen dan KOSPI Korea Selatan turun 0,24 persen.

Sumber: rri.co.id/Sn
Bagikan :
Scroll to Top