IHSG Diperkirakan Stagnan di Kisaran 7.200

Patung banteng Wuling di gedung Bursa Efek Indonesia simbol naiknya IHSG (Bullish)
Patung banteng Wuling di gedung Bursa Efek Indonesia simbol naiknya IHSG (Bullish)

Jakarta|EGINDO.co Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan stagnan di kisaran 7.200, Rabu (3/4/2024). Hal ini berbeda dengan sehari sebelumnya, IHSG naik 31,92 poin (0,44 persen) ke level 7.236  dalam penutupan perdagangan.

“Hari ini IHSG berpotensi sideways (stagnan) di range 7.180-7.280. Level support berada di 7.180-7.200 dan level resist berada di 7.250-7.280,” kata Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman.

​Fanny menilai, kenaikan indeks saham Selasa kemarin disertai net sell (jual bersih) oleh investor asing sebesar Rp1,17 triliun. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBRI, BMRI, BBNI, BBCA, dan TLKM.

Ia menambahkan, penguatan IHSG mengikuti penguatan indeks saham di mayoritas bursa saham di kawasan Asia-Pasifik. Sedangkan, indeks saham di bursa Amerika Serikat mengalami penurunan.

Baca Juga :  Mahasiswa UPER, Hari Bumi, Kemasan Ramah Lingkungan

Indeks saham di Wall Street ditutup di zona merah pada perdagangan Selasa kemarin. Indeks Dow Jones turun satu persen, S&P 500 kehilangan 0,72 persen dan Nasdaq Composite turun 0,95 persen.

Fanny melanjutkan, hal itu karena investor di AS mempertimbangkan kemungkinan The Fed menunda pemotongan suku bunganya. Mereka tidak ingin The Fed memotong suku bunga saat saham-saham utama mengalami penurunan.

Dirinya menyebut, saham Tesla turun 4,9 persen, karena pengiriman mobil listriknya menurun untuk pertama kalinya dalam empat tahun. Saham-saham sektor kesehatan turun paling dalam karena pemerintah AS mempertahankan tingkat penggantian biaya penyedia paket kesehatan Medicare Advantage.

Sementara, jelasnya, di kawasan Asia-Pasifik, indeks saham cenderung menguat. Para investor di kawasan ini memantau rilis data dan agenda ekonomi di Australia dan Korea Selatan (Korsel).

Baca Juga :  IHSG Diperkirakan Terkoreksi setelah Tembus Level 7.400

Korsel mengumumkan tingkat inflasi pada Maret 2024 cenderung stabil di angka 3,1 persen, dan sesuai perkiraan para ekonom. Di Australia, aktivitas pabrik mengalami kontraksi atau menurun ke level 47,3 di bulan Maret 2024.

Indeks Nikkei 225 Jepang menguat tipis 0,09 persen, dan Hang Seng Hong Kong melejit 2,36 persen. Adapun KOSPI Korsel naik 0,19 persen, dan Straits Times Singapura bertambah 0,40 persen.

Meski demikian pelemahan indeks saham masih terjadi di kawasan Asia-Pasifik. Shanghai Composite Tiongkok dan ASX 200 Australia masing-masing melemah 0,08 persen, dan 0,11 persen.

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top