IHSG Diperkirakan Melanjutkan Pelemahan Menjelang Akhir Pekan

Investor mengamati pergerakan harga saham pada salah satu platform di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.
Investor mengamati pergerakan harga saham pada salah satu platform di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.

Jakarta|EGINDO.co  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan mengalami tekanan pada perdagangan hari ini, Jumat (21/2/2025). Pada sesi perdagangan Kamis (20/2/2025), IHSG ditutup melemah sebesar 0,1 persen atau 6,83 poin ke level 6.788, dengan aksi jual bersih (net sell) oleh investor asing mencapai Rp744 miliar.

Saham-saham yang paling banyak dilepas oleh investor asing antara lain BBRI, BBCA, TPIA, BBNI, dan ADRO.

“IHSG berpotensi menguji level 6.750 sebagai titik support. Jika mampu bertahan, terdapat peluang untuk mengalami kenaikan teknikal dalam jangka pendek,” ujar Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman. Ia memproyeksikan IHSG akan bergerak dalam rentang 6.700-6.750 untuk level support dan 6.830-6.880 untuk level resistance.

Baca Juga :  Biden Akhiri Status Darurat Covid-19 Amerika Serikat

Tekanan dari Sentimen Global

Pelemahan IHSG juga dipengaruhi oleh tren negatif di pasar global. Indeks saham utama di Wall Street ditutup melemah pada Kamis, dengan rincian sebagai berikut:

  • Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 1,01 persen
  • S&P 500 melemah 0,43 persen
  • Nasdaq Composite turun 0,47 persen

Di kawasan Asia-Pasifik, bursa saham juga mengalami penurunan setelah mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengusulkan penerapan tarif 25 persen terhadap sejumlah komoditas, termasuk produk otomotif, semikonduktor, dan farmasi. Trump menyebutkan bahwa tarif tersebut dapat diberlakukan paling cepat pada 2 April 2025, meskipun belum ada kejelasan mengenai apakah kebijakan tersebut akan ditujukan kepada negara tertentu atau diterapkan secara luas.

Baca Juga :  Manajemen SMART Luruskan Informasi Media, Soal Minyak Goreng

Dampak dari kebijakan tersebut tercermin dalam pelemahan sejumlah indeks utama di Asia, yaitu:

  • ASX 200 Australia turun 1,14 persen
  • Nikkei 225 Jepang melemah 1,24 persen
  • Kospi Korea Selatan turun 0,65 persen
  • Hang Seng Hong Kong merosot 1,60 persen

Dengan adanya tekanan dari faktor eksternal, investor disarankan untuk tetap mencermati perkembangan pasar global dan menerapkan strategi investasi yang lebih berhati-hati.

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top