Jakarta|EGINDO.co Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak mendatar (sideways) pada perdagangan Selasa, 25 Februari 2025. Hal ini disampaikan oleh Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman.
Pada penutupan perdagangan Senin kemarin, IHSG melemah 0,78 persen ke level 6.749, disertai aksi jual bersih (net sell) investor asing sebesar Rp656 miliar. Saham yang paling banyak dilepas investor asing antara lain BBCA, BMRI, BBNI, MDKA, dan BREN.
“Hari ini IHSG berpotensi bergerak sideways. Level support diperkirakan berada di kisaran 6.650-6.680, sementara level resistance berada di rentang 6.800-6.850,” ujar Fanny.
Fanny menjelaskan bahwa pergerakan pasar saham global menunjukkan variasi. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah kekhawatiran terhadap kebijakan tarif perdagangan yang dikeluarkan oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Mayoritas indeks saham di Wall Street mengalami pelemahan pada perdagangan Senin, kecuali Dow Jones yang naik tipis 0,08 persen.
“Sentimen pasar masih dibayangi ketidakpastian terkait kebijakan tarif impor yang diberlakukan Trump terhadap mitra dagang utama seperti Kanada dan Meksiko. Trump menegaskan bahwa tarif tersebut tetap diberlakukan setelah masa penundaan satu bulan berakhir,” jelasnya.
Selain itu, investor juga tengah menanti laporan keuangan serta data ekonomi utama yang dijadwalkan rilis pekan ini. Situasi tersebut turut menekan bursa saham Asia pada perdagangan Senin kemarin.
Beberapa indeks saham utama di Asia mengalami pelemahan, di antaranya indeks Kospi Korea Selatan yang turun 0,35 persen, indeks Hang Seng berjangka di Hong Kong melemah 0,08 persen, CSI 300 Tiongkok turun 0,22 persen, Shanghai Composite melemah 0,18 persen, dan Taiex Taiwan terkoreksi 0,70 persen.
Sumber: rri.co.id/Sn