IHSG Diperkirakan Akan Tembus ke Level 7.400

Patung banteng Wuling di gedung Bursa Efek Indonesia simbol naiknya IHSG (Bullish)
Patung banteng Wuling di gedung Bursa Efek Indonesia simbol naiknya IHSG (Bullish)

Jakarta|EGINDO.co Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) diperkirakan terus naik dalam perdagangan hari ini. Dalam penutupan perdagangan Kamis kemarin, IHSG naik 44 poin (0,60 persen) ke level 7.373.

“Hari ini IHSG akan mencoba break resist (mencoba menembus level tertinggi) di 7.400. Jika berhasil akan melanjutkan kenaikannya ke target middle 7.550,” kata Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman dalam analisisnya, Jumat (8/3/2024).

Namun Fanny mengingatkan, untuk hati-hati jika IHSG belum menembus level 7.400, karena ada potensi koreksi minor terlebih dulu. Perkiraannya, IHSG hari ini akan bergeral  di level resistance 7.400-7.450,  dan level  support 7.300-7.330.

​Dari analisis Tim BNI Sekuritas, penguatan IHSG Kamis kemarin ditopang oleh net buy (beli bersih) asing sebesar Rp516 miliar. Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BBCA, TPIA, BBNI, MAPI, dan BBRI.

Baca Juga :  IHSG Diperkirakan Stagnan di Kisaran 7.200

Bursa global bergerak dinamis. Bursa Asia-Pasifik indeks sahamnya cenderung melemah, sedangkan di Amerika Serikat indeks Wall Street menguat.

‘Wall Street menguat pada hari Kamis, karena meningkatnya optimisme investor terhadap prospek penurunan suku bunga The Fed tahun ini. Penguatan ditopang oleh  saham-saham teknologi,” ujar Fanny.

Pada Kamis kemarin, Dow Jones naik 0,34 persen, begitu pula indeks S&P 500 naik 1,03 persen yang merupakan penutupan ke rekor tertinggi. Nasdaq Composite mencapai rekor tertinggi, naik 1,51 persen dan Indeks Philadelphia Semikonduktor mengungguli pasar, naik 3,36% pada rekor penutupan tertinggi.

Bursa Asia-Pasifik yang cenderung melemah kemarin, disebabkan karena sikap pasar yang menunggu.  Para investor, kata Fanny, menantikan rilis data neraca perdagangan Australia dan Tiongkok periode Januari 2024.

Baca Juga :  IHSG Diperkirakan Bergerak Stagnan, Pasar Cermati Data Ekonomi

Pada Kamis kemarin Indeks Nikkei 225 Jepang terkoreksi 1,23 persen  dan Hang Seng Hong Kong merosot 1,27 persen. Indeks Shanghai Tiongkok turun 0,41 persen, begitu pula Straits Times Singapura melemah 0,08 persen.

Kondisinya berbeda dengan indeks saham di Australia dan Korea Selatan. Indeks ASX 200 Australia naik 0,39 persen dan KOSPI Korea Selatan menguat 0,23 persen.

Data neraca perdagangan Australi dan Tiongkok yang sedang ditunggu investor merupakan data penting. Karena akan memberikan gambaran tentang kesehatan ekonomi negara bersangkutan dan wawasan tren ekonomi regional dan global yang lebih luas.

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top