IHSG Dibuka Menguat ke 8.761,90 Didorong Sentimen Pelonggaran Kebijakan The Fed

IHSG

Jakarta|EGINDO.co Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan Kamis (11/12/2025) dengan performa solid. IHSG dibuka terapresiasi 0,70% ke level 8.761,90, melanjutkan tren positif setelah pada penutupan Rabu menguat 0,51% ke posisi 8.700,92. Kestabilan pergerakan indeks mencerminkan optimisme pelaku pasar di tengah dinamika global yang masih berkembang.

Kenaikan IHSG tercatat terjadi meskipun investor asing masih melakukan aksi jual bersih senilai Rp126 miliar. Beberapa emiten menjadi pilihan asing untuk mengurangi portofolio, termasuk Rukun Raharja (RAJA), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), XL Axiata (EXCL), Sentul City (BKSL), serta Energi Mega Persada (ENRG). Tekanan jual asing tersebut belum mampu menahan laju penguatan indeks, yang ditopang oleh sentimen global yang membaik.

Dari mancanegara, keputusan Federal Reserve memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi kisaran 3,50–3,75% menjadi katalis utama pasar. Pemangkasan ini merupakan yang ketiga sepanjang 2025 dan membawa suku bunga AS ke titik terendah sejak Oktober 2022. Langkah pelonggaran moneter tersebut dipandang dapat memberikan ruang bagi geliat investasi dan meningkatkan selera risiko investor global.

Ketua The Fed, Jerome Powell, dalam konferensi persnya menyampaikan bahwa inflasi di AS terus bergerak turun meskipun belum mencapai target 2%. Ia juga menyoroti pelemahan pertumbuhan dan kondisi ekonomi yang cenderung stagnan, sehingga rute kebijakan moneter pada 2026 masih sarat ketidakpastian. Meski demikian, pasar menilai langkah pemangkasan suku bunga kali ini sebagai sinyal positif bagi stabilitas ekonomi jangka pendek.

Respons positif dari pasar keuangan global turut merembet ke kawasan Asia, termasuk Indonesia. Prospek likuiditas global yang lebih longgar dinilai dapat menopang arus modal ke emerging markets serta memberikan sentimen positif bagi aset berisiko.

Dengan kombinasi dukungan eksternal dan fundamental domestik yang relatif stabil, IHSG berpotensi mempertahankan momentum penguatannya. Pelaku pasar kini menantikan data ekonomi lanjutan dan perkembangan arah kebijakan bank sentral global yang dapat mempengaruhi pergerakan indeks di sesi-sesi berikutnya. (Sn)

Scroll to Top