Jakarta|EGINDO.co Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan pada Jumat (17/1/2025) dengan pelemahan ke posisi 7.092,39, setelah sebelumnya ditutup menguat 0,39% ke level 7.107,52. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG dibuka di level 7.115,05 dan melemah 0,21% dalam 10 menit pertama perdagangan. Sepanjang sesi awal, IHSG bergerak dalam rentang 7.086,26 hingga 7.126,8, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp12.370 triliun.
Sebagian besar saham berkapitalisasi besar mengalami koreksi, terutama di sektor perbankan:
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) melemah 1,2%
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) terkoreksi 2,31%
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) turun 1,78%
- PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) melemah 0,51%
Selain itu, beberapa saham lain juga menunjukkan penurunan, di antaranya:
- PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) turun 0,61%
- PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) melemah 0,91%
- PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) turun 0,54%
- PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) terkoreksi tipis 0,48%
Di sisi lain, beberapa saham berhasil mencatatkan penguatan, seperti:
- PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) naik 2,09%
- PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) meningkat 0,74%
- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) bertambah 1,16%
Menurut Kepala Riset Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, IHSG diperkirakan akan bergerak fluktuatif dalam rentang 7.075–7.130. Pola spinning top yang terbentuk pada perdagangan sebelumnya mengindikasikan adanya potensi pullback dari area resistance di level 7.100–7.130.
Pelaku pasar juga tengah menanti data ekonomi China, khususnya pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2024 yang diperkirakan mencapai 5% secara tahunan (year-on-year/YoY). Hal ini diharapkan memperkuat indikator perbaikan konsumsi di China sepanjang 2024.
Dari dalam negeri, sentimen positif muncul dari keputusan Bank Indonesia yang menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. Namun, pelemahan nilai tukar rupiah yang kembali berada di atas Rp16.300 per dolar AS menjadi perhatian khusus, terutama terhadap kinerja saham-saham sektor perbankan yang sebelumnya menjadi pendorong pasar.
IHSG diprediksi bergerak pada level resistance 7.130, pivot 7.075, dan support 7.000. Pelaku pasar diimbau untuk mencermati perkembangan global dan domestik yang dapat memengaruhi pergerakan indeks.
Disclaimer: Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham. Segala keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Sumber: Bisnis.com/Sn