Jakarta|EGINDO.co Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada perdagangan Selasa (11/2/2025), turun sebesar 0,21% atau 13,74 poin ke posisi 6.634,40. Pada sesi pembukaan, IHSG bergerak dari level terendah 6.628,56 hingga level tertinggi 6.651,35.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 163 saham mengalami penguatan, 115 saham melemah, dan 677 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp11.418 triliun.
Sejumlah saham berkapitalisasi besar mencatatkan penguatan, antara lain:
- PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) naik 1,05% ke Rp7.200,
- PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) meningkat 0,46% ke Rp10.950,
- PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) menguat 0,71% ke Rp7.050.
Sebaliknya, beberapa saham mengalami penurunan, seperti:
- PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) turun 2,26% ke Rp6.500,
- PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) melemah 0,25% ke Rp20.050,
- Saham perbankan juga mengalami tekanan, dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) turun 0,25% ke Rp3.960, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) melemah 1,60% ke Rp4.920, dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) turun 1,09% ke Rp9.050.
Menurut Kepala Riset Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, IHSG berpotensi bergerak di kisaran support 6.700 dan berpotensi menguji support selanjutnya di rentang 6.550-6.600. Ia menyebutkan bahwa kekhawatiran pasar terhadap pengumuman paket tarif impor tahap kedua oleh pemerintah Amerika Serikat berpotensi memicu inflasi dan memengaruhi kebijakan moneter The Fed. Kondisi ini berdampak negatif terhadap pergerakan saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga, terutama saham perbankan dengan kapitalisasi besar.
Di sisi lain, data domestik, khususnya Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Januari 2025, diharapkan dapat meredam tekanan jual. IKK Januari 2025 diperkirakan tidak jauh berbeda dari posisi Desember 2024 sebesar 127,7 atau berpotensi mengalami sedikit peningkatan. Jika terealisasi, hal ini dapat mendukung optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun ini.
Sementara itu, indeks saham di Wall Street mengalami penguatan pada perdagangan Senin (10/2/2025). Saham-saham produsen baja dan aluminium di Amerika Serikat menguat setelah adanya rencana penerapan tarif impor sebesar 25% untuk kedua komoditas tersebut. Selain itu, mayoritas saham teknologi juga mengalami rebound seiring meredanya kekhawatiran terkait isu DeepSeek. Minimnya data ekonomi pada hari itu membuat pasar lebih fokus pada kebijakan tarif impor yang diperkirakan akan diumumkan pekan ini.
Adapun saham-saham yang direkomendasikan oleh Phintraco Sekuritas untuk perdagangan hari ini meliputi UNVR, PGAS, MEDC, TPIA, dan CLEO.
Disclaimer: Informasi dalam berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor. Kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul akibat keputusan investasi yang diambil.
Sumber: Bisnis.com/Sn