Jakarta|EGINDO.co Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan mengalami penguatan (rebound) pada perdagangan hari ini, meskipun dengan potensi kenaikan yang terbatas. Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, IHSG melemah sebesar 0,28 persen atau turun sebanyak 22 poin ke posisi 7.694. Menurut Fanny Suherman, Kepala Riset Ritel BNI Sekuritas, IHSG diperkirakan memiliki level support pada kisaran 7.600-7.670 dan level resistance di antara 7.740-7.790.
Pada penutupan Jumat, IHSG turut disertai aksi jual bersih (net sell) oleh investor asing senilai Rp844 miliar, dengan saham-saham BBRI, BBCA, TLKM, SIDO, dan UNVR menjadi yang paling banyak dijual. Penurunan IHSG sejalan dengan tren melemah di mayoritas pasar saham global. Di Amerika Serikat, indeks Nasdaq mengalami kenaikan sebesar 0,56 persen dan mencapai rekor tertinggi di level 18.518,61, ditopang oleh kenaikan saham-saham teknologi seperti Nvidia, Amazon, dan Microsoft menjelang rilis laporan kinerja keuangan mereka. Sementara itu, indeks S&P 500 sedikit menurun 0,03 persen, dan Dow Jones turun 0,61 persen.
Di kawasan Asia Pasifik, pergerakan bursa saham ditutup bervariasi pada akhir pekan. Indeks Nikkei 225 Jepang melemah 0,60 persen karena para investor menantikan hasil pemilihan umum serta rapat Bank of Japan yang dijadwalkan pada 30-31 Oktober untuk menetapkan kebijakan moneter. Laporan inflasi Jepang untuk bulan Oktober menunjukkan penurunan tahunan dari 2,2 persen menjadi 1,8 persen. Sementara itu, indeks saham Hong Kong, Taiwan, Korea Selatan, dan Australia menguat, sedangkan indeks saham Singapura dan Malaysia mengalami penurunan.
Sumber: rri.co.id/Sn