IHSG Berpeluang Naik di Tengah Penantian Kebijakan Fed

ilustrasi
ilustrasi

Jakarta|EGINDO.co Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang naik dalam perdagangan hari ini, di tengah penantian kebijakan The Fed. IHSG ditutup naik 0,34 persen ke level 6.921 pada penutupan perdagangan Senin pekan ini.

Namun, kenaikan IHSG masih diserta net sell (jual bersih) oleh investor asing sebesar Rp447 miliar. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BREN, GOTO, BBRI, BBNI, dan BRPT.

“Hari ini IHSG berpotensi melanjutkan penguatan terbatas. Karena menunggu data inflasi Amerika Serikat dan keputusan suku bunga acuan The Fed minggu ini,” kata Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman, Selasa (11/6/2024).

​Fanny memperkirakan, pergerakan IHSG hari ini di rentang 6.880-6.900 untuk level support. Adapun level resist di rentang 6.940-6.980.

Baca Juga :  Iran Dan Arab Saudi Lanjutkan Hubungan Yang Ditengahi China

Ia menilai, pergerakan IHSG hari ini juga dipengaruhi oleh situasi pasar saham global, Senin kemarin. Bursa Wall Street di AS cenderung menguat, tapi bursa saham di kawasan Asia bergerak beragam.

“Wall Street kembali reli pada awal pekan ini. Di mana indeks S&P 500 dan indeks Nasdaq mencatat rekor penutupan tertinggi,” ucap Fanny.

Indeks Dow Jones menguat 0,18 persen, S&P 500 naik 0,26 persen, dan indeks Nasdaq Composite menguat 0,35 persen. Saat ini, investor di AS sedang menunggu laporan Indeks Harga Konsumen (inflasi umum) untuk bulan Mei.

Data inflasi AS akan dirilis Rabu besok, bersamaan dengan kesimpulan dari pertemuan dua hari The Fed. Bank Sentral AS itu akan merilis proyeksi ekonomi dan kebijakan terkini, termasuk kebijakan suku bunga acuan.

Baca Juga :  BMKG: Hilal Idul Fitri 1443 H Berpotensi Terlihat 1 Mei 2022

Fanny melanjutkan, investor di pasar Asia-Pasifik juga menantikan data ekonomi terbaru di AS, Jepang, Tiongkok, dan India. Jepang akan merilis data Produk Domestik Bruto kuartal pertama, dan kebijakan suku bunga acuannya pekan ini.

Sementara, Tiongkok dan India akan merilis data inflasinya di bulan Mei. Semua data itu menggambarkan perkembangan ekonomi yang akan menjadi acuan untuk berinvestasi di pasar uang maupun pasar modal.

Pada Senin kemarin, Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,92 persen, sedangkan Topix berbasis luas naik 1 persen. Sebaliknya, KOSPI Korea Selatan turun 0,79 persen dan saham berkapitalisasi kecil Kosdaq tergelincir 0,17 persen.

Beberapa pasar Asia tutup hari libur pada Senin kemarin. Di antaranya bursa saham Australia, China daratan, Hong Kong, dan Taiwan.

Baca Juga :  Jangan Dipandang Sebelah Mata Adanya Ancaman Pembunuhan

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top