IHSG Berpeluang Menguat ke Rentang 7.400

ilustrasi
ilustrasi

Jakarta|EGINDO.co Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat ke rentang 7.400, Selasa (26/3/2024). IHSG ditutup naik 27 poin (0,38 persen) ke level 7.377, Senin pekan ini.

“Melihat pergerakkan IHSG kemarin, kami memproyeksikan IHSG hari ini menguat. Level resistance di kisaran 7.390 dan 7.410 dan level support di 7.350 dan 7.322,” kata Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Kevin Juido Hutabarat.

​Kevin menilai, IHSG pada Senin kemarin mengalami kenaikan di tengah melemahnya bursa Asia. Pasar saham Amerika Serikat di Wall Street juga terkoreksi.

“Wall Street sempat tergelincir di perdagangan awal pekan. Setelah mencetak persentase kenaikan mingguan terbesar untuk indeks di tahun ini,” ucap Kevin.

Baca Juga :  Dolar Menguat Jelang Uji Inflasi dan Pembaruan Perkiraan Suku Bunga Fed

Tiga indeks utama Wall Street ditutup melemah pada Senin kemarin. Para investor masih mengukur kemungkinan jalur suku bunga The Fed jelang rilis data inflasi utama.

Indeks Dow Jones turun 0,41 persen, indeks S&P 500 melemah 0,31 persen, dan Nasdaq Composite melemah 0,27 persen.  Indeks Nasdaq bertahan hampir di sebagian besar sesi sebelum akhirnya melemah di akhir perdagangan.

Ia menjelaskan, pergerakan indeks saham Nasdaq dipengaruhi saham-saham semikonduktor yang fluktuatif. Hal ini dampak dari sebuah laporan yang dirilis pekan kemarin.

Laporan itu mengatakan bahwa Tiongkok telah merilis sebuah pedoman untuk menghapus mikroprosesor dari Amerika Serikat. Utamanya yang dipasok oleh Intel dan AMD, akan dihapus dari komputer pribadi dan server pemerintah Tiongkok.

Baca Juga :  Eropa Selidiki Serangan Pada Pipa Gas Rusia Ke Eropa

Sedangkan, pelemahan Bursa Asia-Pasifik pada Senin kemarin dipengaruhi oleh komentar para pengambil kebijakan The Fed. Komentar-komentar mereka memberikan petunjuk mengenai penilaian ekonomi dan prospek kebijakan suku bunga.

Indeks Nikkei 225 Jepang merosot 1,16 persen, Hang Seng Hong Kong 0,16 persen, dan Shanghai Composite Tiongkok 0,71 persen. Indeks KOSPI Korea Selatan terkoreksi 0,40 persen, dan Straits Times Singapura melemah 0,62 persen.

Ditekankannya, pasar Asia kini sedang menanti laporan inflasi bulan Februari dari kawasan Singapura dan Malaysia. Pasar juga menanti angka inflasi Australia yang dirilis hari Rabu, dan inflasi Tokyo akan dirilis pada hari Jumat.

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top