Jakarta|EGINDO.co Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Rabu (4 Juni 2025), diperkirakan akan mengalami penguatan tipis setelah melemah pada sesi penutupan perdagangan Selasa kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mencatat rebound teknikal seiring dengan dukungan sentimen positif dari pasar global.
Kepala Riset Ritel BNI Sekuritas, Fanny Suherman, menyampaikan bahwa IHSG sempat menguji level support di kisaran 7.000, yang membuka peluang terjadinya pemulihan pada perdagangan hari ini.
“IHSG sempat menyentuh level support 7.000. Oleh karena itu, terdapat potensi bagi IHSG untuk mengalami rebound pada hari ini,” ujar Fanny dalam analisisnya.
Fanny memperkirakan pergerakan IHSG akan berada di rentang support 6.980–7.020, sedangkan level resistansi diproyeksikan di kisaran 7.070–7.100.
Pada perdagangan hari Selasa (3/6), IHSG ditutup melemah sebesar 0,29 persen. Pelemahan ini turut diiringi oleh aksi jual bersih (net sell) investor asing senilai Rp702 miliar. Saham-saham yang paling banyak dilepas oleh investor asing meliputi BBCA, PNBN, BMRI, UNTR, dan PNLF.
Pelemahan IHSG terjadi di tengah penguatan mayoritas bursa saham global. Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup menguat berkat dorongan dari saham Nvidia serta perusahaan produsen semikonduktor lainnya.
“Investor menantikan perkembangan negosiasi antara AS dan mitra dagangnya, guna memperoleh kejelasan lebih lanjut mengenai kebijakan tarif yang direncanakan oleh Washington,” kata Fanny.
Tercatat, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,51 persen, S&P 500 menguat 0,58 persen, dan Nasdaq Composite meningkat 0,81 persen.
Di sisi lain, pasar saham Asia Pasifik juga ditutup menguat pada perdagangan Selasa, meskipun meningkatnya ketegangan perdagangan global terus menjadi perhatian.
“Pasar Asia cenderung mengabaikan meningkatnya tensi perdagangan global,” ujar Fanny.
Sementara itu, hubungan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok kembali memanas. Presiden AS, Donald Trump, menuding Tiongkok telah melanggar kesepakatan yang dibuat dalam kerangka perjanjian Jenewa. Pemerintah Tiongkok membantah tudingan tersebut dan justru menilai AS tidak konsisten dalam menjalankan kesepakatan perdagangan sementara yang telah disepakati sebelumnya.
Presiden Trump dijadwalkan berbicara dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, dalam waktu dekat guna membahas perkembangan terbaru tersebut. Selain itu, Uni Eropa juga mengkritik rencana AS untuk menaikkan tarif impor baja menjadi 50 persen. Blok tersebut menyatakan siap untuk memberlakukan langkah-langkah balasan jika kebijakan tersebut diterapkan.
Dengan mempertimbangkan kondisi teknikal IHSG serta dinamika eksternal, pasar domestik diharapkan mampu bergerak positif pada perdagangan hari ini. Meski demikian, pelaku pasar tetap disarankan untuk mencermati perkembangan isu perdagangan global yang masih berpotensi memengaruhi volatilitas pasar.
Sumber: rri.co.id/Sn