Jakarta|EGINDO.co Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, Rabu (28/5/2025), diperkirakan masih berpeluang melanjutkan penguatan. Pada penutupan perdagangan Selasa (27/5/2025), IHSG ditutup menguat ke level 7.198.
Tim Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyatakan bahwa secara teknikal, IHSG saat ini berada di zona netral, tetapi masih berada dalam tren naik untuk jangka menengah. Adapun level support IHSG berada pada kisaran 7.143 hingga 7.094, sementara level resistansi berada di rentang 7.234 hingga 7.277.
Sepanjang bulan Mei, IHSG telah mencatatkan kenaikan sebesar 6,4 persen. Meski pada perdagangan Selasa tercatat arus keluar dana asing sebesar Rp211,3 miliar—yang merupakan arus keluar pertama dalam lima hari terakhir—secara keseluruhan aktivitas investor asing tetap menunjukkan tren positif.
“Sepanjang bulan ini, investor asing masih mencatatkan net buy sebesar Rp4,2 triliun,” ujar Rully Arya Wisnubroto, Analis Mirae Asset Sekuritas.
Menurut Rully, menjelang akhir bulan Mei, sentimen positif di pasar domestik diperkirakan akan tetap terjaga. Hal ini sejalan dengan penguatan pasar global yang turut menjadi faktor pendorong.
Pada perdagangan semalam, indeks saham utama Amerika Serikat mencatatkan kenaikan signifikan. Indeks Dow Jones naik sebesar 1,8 persen, sementara indeks S&P 500 menguat 2,1 persen. Penguatan ini terjadi setelah Presiden Donald Trump memperpanjang tenggat waktu pemberlakuan tarif sebesar 50 persen, sehingga meredakan kekhawatiran investor terhadap potensi perang dagang.
Di sisi lain, pasar obligasi Amerika Serikat juga menunjukkan perbaikan. Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS bertenor panjang—yakni tenor 20 tahun dan 30 tahun—turun di bawah level 5 persen untuk pertama kalinya dalam empat hari terakhir. Sebelumnya, pasar obligasi global sempat bergejolak akibat kekhawatiran terhadap kondisi fiskal, menyusul penurunan peringkat utang Amerika Serikat oleh lembaga pemeringkat Moody’s serta ketidakpastian terkait Rancangan Undang-Undang pajak yang diusulkan Presiden Trump.
“Dengan meredanya kekhawatiran fiskal dan membaiknya sentimen global, pasar saham Indonesia berpotensi melanjutkan tren positif dalam waktu dekat,” pungkas Rully.
Sumber: rri.co.id/Sn