IHSG Berisiko Koreksi, Investor Tunggu Data Ekonomi AS

Patung banteng Wuling di gedung Bursa Efek Indonesia
Patung banteng Wuling di gedung Bursa Efek Indonesia

Jakarta|EGINDO.co Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih berisiko mengalami koreksi pada perdagangan hari ini. Pada penutupan perdagangan hari Selasa, IHSG mencatat penurunan tipis sebesar 0,11 persen atau 8 poin ke level 7.313.

Menurut catatan BNI Sekuritas, penurunan IHSG diiringi oleh aksi jual bersih (net sell) investor asing sebesar Rp123 miliar. Saham-saham yang paling banyak dijual oleh investor asing antara lain BBRI, GOTO, BMRI, BREN, dan TOWR.

“Kemungkinan besar IHSG akan mencoba menembus level resistance kuat di 7.330 dan menuju target menengah di 7.450. Namun, IHSG masih rentan mengalami koreksi jika belum mampu menembus level 7.330,” ujar Kepala Riset Ritel BNI Sekuritas, Fanny Suherman, dalam analisanya, Rabu (24/7/2024).

Baca Juga :  Akun Media Sosial Turki Memposting 'Sejarah Genosida' AS

Fanny menambahkan, para investor tengah menunggu data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang akan dirilis besok malam. Perkiraan pergerakan IHSG hari ini berada di rentang 7.260-7.300 untuk level support dan 7.330-7.380 untuk level resistance.

Di bursa saham global, indeks saham Wall Street masih mengalami penurunan. Indeks S&P 500 turun sebesar 0,16 persen, Nasdaq Composite turun 0,06 persen, dan Dow Jones Industrial Average turun 0,14 persen. Penurunan ini terjadi karena fokus pasar beralih pada laporan pendapatan Tesla dan Alphabet.

“Tesla mencatat kenaikan pendapatan yang mengejutkan karena mampu mengirimkan lebih banyak kendaraan daripada perkiraan analis. Sementara itu, pendapatan Alphabet melampaui perkiraan yang didorong oleh peningkatan penjualan iklan digital dan permintaan terhadap layanan komputasi awan,” jelas Fanny.

Baca Juga :  Jokowi: Pemerintah Berkomitmen Hapus Kemiskinan Ekstrem

Mayoritas bursa saham Asia menguat pada perdagangan hari Selasa. Indeks Nikkei 225 turun tipis 0,01 persen, namun Topix naik 0,21 persen, Kospi naik 0,39 persen, Kosdaq menguat 0,27 persen, ASX 200 naik 0,50 persen, dan Straits Times naik 0,70 persen. Penguatan ini dipengaruhi oleh perkembangan pemilihan presiden di Amerika Serikat di mana Joe Biden memutuskan untuk tidak mencalonkan diri kembali.

“Di Asia, beberapa sentimen yang perlu dicermati adalah pernyataan pejabat Bank of Japan mengenai belanja konsumen di Jepang. Masih lemahnya belanja konsumen dapat mempersulit keputusan BoJ untuk menaikkan suku bunga bulan ini,” tutup Fanny dalam analisanya.

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top