IFSoc Minta Dibangun Platform Terintegrasi Salurkan Bansos

Bantuan Sosial
Bantuan Sosial

Jakarta | EGINDO.co – Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) sekaligus anggota Steering Committee Indonesia Fintech Society (IFSoc) Hendri Saparini meminta pemerintah dapat membangun platform yang terintegrasi untuk menyalurkan bantuan sosial (bansos).

“Ada poin yang penting yang perlu kita soroti untuk memperbaiki dan meningkatkan penyaluran bansos yakni pentingnya platform yang terintegrasi,” katan Hendri Saparini dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa.

Hendri Saparini menyebutkan terdapat beberapa alasan melatarbelakangi pentingnya penyediaan platform bansos yang terintegrasi antara lain adalah beragamnya jenis program bansos, penerima bansos yang banyak, serta kondisi geografis Indonesia.

Ia mengatakan penerima bansos pada tahun ini untuk sembako paket maupun tunai sebanyak 18,8 juta penerima dengan nilai Rp42,12 triliun per tahun yang akan disampaikan kepada penerima manfaat setiap bulan.

Baca Juga :  Penderita Diabetes Meninggi, Dilakukan Pencegahan Optimal

Kemudian, adanya kondisi geografis Indonesia yang sangat luas dan penerima bansos tersebar di seluruh pelosok sedangkan infrastruktur belum cukup memadai.

“Ini yang menjadi pertimbangan bahwa kita memang perlu menggunakan platform yang terintegrasi,” ujar Hendri Saparini.

Menurutnya, pemerintah dapat menciptakan platform terintegrasi dengan mengedepankan prinsip shared infrastructure mengoptimalkan infrastruktur setiap kementerian dan lembaga sehingga lebih efisien.

“Siapa yang akan menjadi lead program ini? Menurut pemikiran kami ini adalah Kementerian Sosial,” ujar Hendri Saparini.

Tak hanya itu, Hendri Saparini juga merekomendasikan agar pemerintah dapat memanfaatkan sandbox atau ruang uji coba yakni kerjasama antara bank dan financial technology (fintech).

“Kita berpikir perlu ada ommichannel jadi platform ini yang nanti akan mengintegrasikan antara beberapa channel yang akan bisa menyalurkan,” katanya.

Baca Juga :  Harga Emas Antam Hari Ini Merosot Rp 8.000 per Gram

Terakhir, ia berpandangan pemerintah bisa mereplikasi platform Kartu Prakerja sebagai bansos core platform yang dibangun bersama fintech dan telah menghilangkan middlemen issue, inefisiensi, dan beragam distorsi.

“Bansos masih akan sangat banyak transaksinya juga kemudian valuenya besar sehingga kita perlu ada penyaluran bansos yang tepat dan cepat juga bisa dipercaya,” tegas Hendri  Saparini @

Ant/sL

Bagikan :
Scroll to Top