Colombo | EGINDO.co – International Finance Corporation (IFC), cabang investasi Bank Dunia, mengatakan akan memberi Sri Lanka fasilitas pertukaran mata uang senilai $400 juta untuk membantu mendanai impor penting.
Tiga bank swasta, yang bersama-sama menangani lebih dari 30 persen pengiriman uang dan ekspor Sri Lanka, akan menerima fasilitas untuk mendanai impor penting, termasuk obat-obatan, makanan, dan pupuk, kata IFC dalam sebuah pernyataan pada Senin.
Dana tersebut akan memberikan bantalan devisa yang sangat dibutuhkan untuk Sri Lanka, yang bergulat dengan krisis keuangan terburuk dalam lebih dari tujuh dekade yang sebagian dipicu oleh kekurangan dolar yang parah.
Perekonomian negara kepulauan itu diperkirakan mengalami kontraksi sebesar 9,2 persen pada tahun 2022 dan diperkirakan akan menyusut lebih lanjut sebesar 4,2 persen pada tahun 2023, menurut data Bank Dunia.
“Kami berharap pembiayaan ini dapat meningkatkan kepercayaan komunitas investor, menarik arus masuk modal baru untuk mendukung perekonomian Sri Lanka,” kata Joon Young Park, Manajer Portofolio IFC, Grup Lembaga Keuangan untuk Asia Selatan.
IFC juga sedang mengerjakan rencana lebih lanjut untuk mendukung bank klien dengan layanan pendanaan dan konsultasi jangka panjang lainnya di masa mendatang, tambah pernyataan itu.
Sri Lanka menandatangani perjanjian awal dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk dana talangan $2,9 miliar September lalu, tetapi harus menempatkan utangnya pada jalur pembayaran berkelanjutan sebelum dana dapat dicairkan.
Sumber : CNA/SL