Ibu Negara Korsel Disorot Terkait Tas Dior dan Manipulasi Saham

Presiden Korsel Yoon Suk Yeol dan Ibu Negara Kim Keon Hee
Presiden Korsel Yoon Suk Yeol dan Ibu Negara Kim Keon Hee

Seoul | EGINDO.co – Ibu negara Korea Selatan Kim Keon Hee telah diperiksa atas tuduhan manipulasi saham dan korupsi yang melibatkan tas tangan mewah senilai US$2.200, kata jaksa penuntut pada Minggu (21 Juli).

Pemeriksaan itu dilakukan saat pihak oposisi menyerukan penyelidikan khusus terhadap ibu negara, yang telah diawasi karena menerima tas Dior yang melanggar aturan etika pemerintah, dan atas dugaan perannya dalam skema manipulasi saham.

Jaksa melakukan “pemeriksaan tatap muka” terhadap Kim pada Sabtu, kata Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul dalam sebuah pernyataan.

Rekaman kamera tersembunyi yang dirilis tahun lalu tampaknya memperlihatkan Kim menerima tas tangan desainer mewah senilai US$2.200, tindakan yang kemudian dijuluki “skandal tas Dior” oleh surat kabar lokal.

Baca Juga :  Yoon, Kembali Menolak Diperiksa Saat Batas Waktu Penahanan Semakin Dekat

Skandal itu menghantam peringkat persetujuan Presiden Yoon Suk Yeol yang sudah rendah, yang berkontribusi terhadap kekalahan telak bagi partainya dalam pemilihan umum pada bulan April karena gagal memenangkan kembali mayoritas parlemen.

Hadiah semacam itu akan melanggar hukum Korea Selatan, yang melarang pejabat publik dan pasangan mereka menerima apa pun yang nilainya lebih dari US$750.

Ajudan Kim mengatakan kepada penyidik ​​awal bulan ini bahwa ibu negara menyuruhnya mengembalikan tas itu pada hari yang sama saat ia menerimanya, tetapi ia lupa melakukannya, menurut kantor berita Yonhap.

Dalam pernyataan pertamanya tentang skandal tas pada bulan Februari, Yoon menepisnya sebagai “skema politik” dan mengatakan istrinya menerima tas itu hanya karena sulit baginya untuk menolaknya.

Baca Juga :  Bangladesh Lockdown Kamp Rohingya Setelah Lonjakan Covid-19

Namun ia kemudian meminta maaf dalam konferensi pers yang jarang terjadi pada bulan Mei, dengan menyebut penerimaan tas oleh istrinya sebagai “tidak bijaksana”.

Ini bukan pertama kalinya Kim menghadapi pengawasan publik. Selama kampanye presiden Yoon, ia dipaksa untuk meminta maaf atas surat kepercayaan yang dipalsukan.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top