Oakland/Tokyo | EGINDO.co – IBM Corp mengatakan pada hari Selasa pihaknya bermitra dengan Rapidus, pembuat chip baru yang didukung oleh pemerintah Jepang, untuk membantunya memproduksi chip tercanggih yang tersedia saat ini.
Pengumuman itu muncul karena hubungan AS-China tetap tegang terutama terkait chip, dan Washington baru-baru ini membatasi akses Beijing ke teknologi semikonduktor canggih. Jepang, yang telah lama kehilangan keunggulannya dalam pembuatan chip, kini bergegas mengejar dan memastikan pembuat mobil dan perusahaan teknologi informasinya tidak kekurangan komponen kunci.
Bulan lalu Jepang mengatakan akan menginvestasikan 70 miliar yen ($ 500 juta) awal di Rapidus, sebuah usaha yang dipimpin oleh perusahaan teknologi termasuk Sony Group Corp dan NEC Corp. Sementara itu kecil di dunia manufaktur chip di mana pabrik dapat menelan biaya puluhan miliar dolar untuk dibangun, sumber mengatakan lebih banyak investasi sedang dalam perjalanan.
Direktur penelitian International Business Machines Corp, Dario Gil, mengatakan kedua perusahaan akan bekerja sama untuk memproduksi apa yang disebut chip 2-nanometer-node IBM yang diluncurkan tahun lalu.
Sebuah “nanometer,” atau sepermiliar meter, dalam industri chip sekarang mengacu pada teknologi tertentu daripada pengukuran. Secara umum, semakin kecil angka yang mendahului kata “nanometer”, semakin canggih chip tersebut.
Ditanya apakah Jepang dapat melompat ke depan untuk membuat teknologi canggih seperti itu ketika pabrik tercanggihnya saat ini membuat chip berukuran 40 nanometer, Gil berkata, “Ini tidak seperti Anda memulai dari awal.”
“Jepang sudah memiliki kekuatan besar dalam industri semikonduktor dan dari perspektif bahan dan peralatan merupakan pemimpin global di bidang itu,” katanya kepada Reuters menjelang pengumuman. “Keahlian teknik dan ilmiah yang ada di Jepang dan jaringan pemasok serta mitra di sekitarnya sangat kaya dan kuat.”
IBM mengatakan sebagai bagian dari perjanjian, ilmuwan dan insinyur Rapidus akan bekerja bersama IBM Jepang dan peneliti IBM di Albany NanoTech Complex di negara bagian New York.
Pabrik baru akan berada di Jepang, meskipun perusahaan belum mengumumkan lokasi pastinya.
Sumber : CNA/SL