Hujan Tanpa Henti Tenggelamkan Kota-Kota Di Australia

Banjir di kota-kota Australia
Banjir di kota-kota Australia

Sydney | EGINDO.co – Hujan lebat membanjiri pantai timur Australia pada Rabu (30 Maret), menenggelamkan jalan dan jembatan, sementara puluhan ribu orang mengungsi dari rumah mereka untuk kedua kalinya dalam beberapa minggu setelah air banjir yang bergerak cepat menerjang tepian sungai dan jebol tanggul.

Beberapa kota di utara New South Wales sudah terhuyung-huyung setelah rekor banjir lebih dari sebulan yang lalu dihantam oleh sistem tekanan rendah yang intens semalam. Beberapa daerah mengalami curah hujan sebulan dalam waktu kurang dari enam jam, kata para pejabat.

Musim panas pantai timur Australia telah didominasi oleh pola iklim La Nina, biasanya terkait dengan curah hujan yang lebih besar, untuk tahun kedua berturut-turut dengan sungai yang sudah memiliki kapasitas setelah hujan deras. Sydney telah mencatat 537mm sejauh bulan ini – Maret terbasah yang pernah tercatat.

Baca Juga :  Rasa Antar Dua Negara Di Yun Artified Community Art Center

“Sayangnya dalam semalam, ketakutan terburuk kami telah terwujud dengan hujan lebat yang signifikan di seluruh lanskap yang sudah jenuh,” kata Menteri Layanan Darurat New South Wales Stephanie Cooke selama konferensi pers.

Di kota Lismore di New South Wales utara, di antara yang terkena dampak terburuk oleh rekor banjir awal Maret, ketinggian air di sungai Wilsons kota itu menembus ketinggian tanggul 10,65m. Lismore, rumah bagi hampir 30.000 orang, menerima curah hujan sekitar 400 mm selama 24 jam hingga Rabu pagi, menurut data.

Tidak ada peringatan resmi bahwa tanggul telah dibobol setelah sirene tidak berfungsi, media lokal melaporkan.

“Semuanya berantakan di Lismore saat ini … kedua kalinya dalam sebulan,” kata Walikota Steve Krieg kepada Nine Network.

Baca Juga :  Instruksi Kemendagri Mengenai PPKM Jawa-Bali Level 3 & 4

Biro cuaca memperkirakan “pita hujan lebat yang sangat terlokalisasi” akan turun dalam beberapa jam pada hari Rabu, berpotensi menyebabkan banjir bandang yang mengancam jiwa dengan hingga 200mm diprediksi akan menghantam banyak daerah.

Kevin Cocciola, seorang petani di dekat Lismore yang kehilangan kantor kotanya karena banjir awal Maret, mengatakan dia belum pernah melihat peristiwa banjir besar berturut-turut dalam “dalam waktu tiga minggu”.

“Saya harap tidak setinggi tiga minggu lalu, tetapi hanya Tuhan yang tahu,” katanya kepada televisi ABC.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top