Beijing | EGINDO.co – Hujan deras di provinsi Henan, China tengah, telah menewaskan 12 orang di ibu kotanya Zhengzhou dan menyebabkan relokasi sekitar 100.000 orang ke zona aman, media pemerintah Xinhua melaporkan pada Rabu (21 Juli), mengutip pemerintah setempat.
Presiden Xi Jinping menggambarkan situasinya sebagai “sangat parah”.
Baik provinsi Henan dan biro meteorologi kota Zhengzhou menaikkan tanggap darurat bencana ke level 1, dengan prakiraan memperkirakan hujan lebat di provinsi itu akan berlangsung hingga Rabu malam, Xinhua melaporkan.
Kota Zhengzhou yang sudah basah kuyup, ibu kota provinsi Henan, diguyur hujan setinggi 20 cm dari pukul 16:00 hingga 17:00, kata kantor berita resmi Xinhua, mengutip kantor cuaca Henan.
Derasnya hujan mengubah jalan menjadi sungai yang mengalir deras dan membanjiri stasiun kereta bawah tanah dan mobil. Video yang diposting online menunjukkan seluruh lingkungan tertutup air setinggi pinggang dan kendaraan mengambang di lumpur berlumpur.
Di sebelah utara Zhengzhou, Kuil Shaolin yang terkenal karena penguasaan seni bela diri para biksu Buddha sangat terpukul. Provinsi Henan adalah rumah bagi banyak situs budaya dan basis utama untuk industri dan pertanian.
“SANGAT PARAH”
Presiden China Xi Jinping menyatakan banjir di Henan “sangat parah”, media pemerintah melaporkan Rabu, saat bendungan jebol dan sungai meluap melampaui tanggul.
“Beberapa waduk mengalami jebolnya bendungan … menyebabkan cedera serius, korban jiwa dan kerusakan harta benda. Situasi pengendalian banjir sangat parah,” kata Xi seperti dikutip, seraya menambahkan peristiwa berada pada “tahap kritis”.
Orang-orang yang terdampar menghabiskan malam di tempat kerja mereka atau check in ke hotel.
Wang Guirong, seorang manajer restoran berusia 56 tahun, mengatakan dia berencana untuk tidur di sofa di restorannya setelah diberitahu bahwa tidak ada listrik di lingkungannya. “Saya telah tinggal di Zhengzhou sepanjang hidup saya dan belum pernah melihat badai hujan yang begitu deras seperti hari ini,” kata Wang.
Perusahaan Power Supply Zhengzhou State Grid mengatakan gardu pusat kota terpaksa ditutup karena hujan.
China mengalami banjir rutin selama musim panas, tetapi pertumbuhan kota dan konversi lahan pertanian menjadi subdivisi telah meningkatkan dampak dari peristiwa tersebut.
Sumber : CNA/SL