Hujan Deras Di Australia, Sydney, Memicu Banjir Bandang Dan Penyelamatan

Penyelamatan Banjir Bandang di Australia
Penyelamatan Banjir Bandang di Australia

Sydney | EGINDO.co – Hujan deras mengakibatkan banjir bandang di kota terbesar Australia, Sydney, pada Sabtu (8 Juni), yang mendorong penyelamatan dan perintah evakuasi untuk beberapa daerah pinggiran kota yang rendah.

Otoritas tanggap darurat mengatakan mereka melakukan 13 penyelamatan dan menerima 297 panggilan bantuan dari warga di Sydney, ibu kota negara bagian New South Wales, dalam 24 jam hingga pukul 5 pagi waktu setempat, karena banjir yang dipicu oleh hujan deras.

Sepuluh perintah evakuasi darurat diberlakukan untuk daerah pinggiran kota di barat laut kota, kata Layanan Darurat Negara Bagian New South Wales (SES) dalam sebuah pernyataan pada Sabtu pagi.

Peramal cuaca nasional memperingatkan bahwa banjir besar dapat terjadi di barat laut Sydney, kota berpenduduk sekitar 5 juta jiwa, pada Sabtu malam.

Baca Juga :  Calon PM Jepang Bersumpah Ciptakan Bangsa Yang Lebih Bersatu

Lembah Hawkesbury-Nepean di Sydney merupakan dataran banjir yang rentan terhadap banjir berbahaya, karena dialiri oleh lima anak sungai dan memiliki titik-titik sempit yang membatasi aliran ke laut, sehingga air meluap saat hujan deras.

Asisten Komisaris Sementara SES Dallas Burnes mengatakan kepada Australian Broadcasting Corp bahwa “masih banyak air yang mengalir” dan mendesak warga yang terkena dampak untuk bersiap meninggalkan rumah mereka.

Menteri Layanan Darurat New South Wales Jihad Dib mengatakan hujan telah turun di daerah tangkapan air yang meluap, sehingga mengakibatkan “dampak yang jauh lebih besar”.

“Bendungan kami penuh, saluran air kami penuh, tanah kami tergenang,” kata Dib dalam konferensi pers yang disiarkan televisi di Sydney, seraya menambahkan bahwa beberapa jalan dan jembatan telah terdampak.

Baca Juga :  Jepang Bersiap Untuk Pelepasan Air Fukushima Pada Agustus

Keadaan darurat terbaru terjadi setelah lebih dari 150 orang diselamatkan dari banjir di Australia timur pada bulan April.

Banjir adalah jenis bencana alam paling mematikan kedua setelah gelombang panas di Australia, yang menyebabkan sekitar 20 persen kematian akibat bencana alam antara tahun 1900 dan 2022, menurut badan Layanan Iklim Australia milik pemerintah federal.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top