Beijing -Berlin | EGINDO.co – Presiden Xi Jinping mengatakan kepada Kanselir Jerman Angela Merkel pada hari Rabu bahwa dia melihat “berbagai tantangan” dalam hubungan antara China dan Uni Eropa dan berharap Uni Eropa dapat “secara independen” membuat penilaian yang benar, kata pernyataan pemerintah China.
Pernyataan itu mengutip Xi yang mengatakan selama panggilan telepon bahwa UE dan China harus saling menghormati dan “menghilangkan campur tangan”, menambahkan bahwa China bersedia bekerja dengan komunitas global untuk mempromosikan “distribusi yang adil dan masuk akal” dari vaksin COVID-19 dan menentang nasionalisme vaksin.
Bulan lalu, UE memberlakukan sanksi signifikan pertamanya terhadap pejabat Tiongkok sejak 1989 atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia di wilayah Xinjiang Tiongkok. Beijing, yang menyangkal tuduhan tersebut, membalas dengan memasukkan daftar hitam beberapa anggota parlemen dan entitas UE.
Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada juga memberikan sanksi kepada pejabat China atas Xinjiang, dan perselisihan itu mengancam akan menggagalkan pakta investasi UE-China yang disepakati pada akhir 2020 setelah negosiasi selama bertahun-tahun.
Juru bicara pemerintah Jerman Ulrike Demmer mengatakan Merkel dan Xi telah membahas upaya internasional untuk memproduksi dan mendistribusikan vaksin COVID-19, memperdalam kerja sama ekonomi dan langkah-langkah untuk melindungi iklim dan keanekaragaman hayati.
Dia mengatakan para pemimpin setuju untuk memperdalam hubungan bilateral dalam konsultasi pemerintah Tiongkok-Jerman yang direncanakan pada akhir April. “Kanselir menekankan pentingnya dialog tentang berbagai hubungan, termasuk masalah-masalah di mana terdapat perbedaan pendapat,” kata Demmer, tanpa memberikan rincian tentang wilayah-wilayah di mana Jerman dan China berbeda.
Sumber : CNA/SL