Huawei Buat Terobosan Dalam Alat Desain Untuk Chip 14nm

Huawei - China
Huawei - China

Shenzhen | EGINDO.co – Huawei Technologies Co Ltd telah membuat terobosan dalam alat otomasi desain elektronik (EDA) untuk chip yang diproduksi pada dan di atas teknologi 14 nanometer, Caijing melaporkan pada hari Jumat, mengutip pidato seorang eksekutif senior.

Huawei akan menyelesaikan pengujian alat tersebut tahun ini, kata ketua bergilir Xu Zhijun dalam pidatonya pada 28 Februari, majalah berita keuangan Tiongkok melaporkan. Huawei telah mengembangkan 78 alat yang terkait dengan perangkat keras dan perangkat lunak chip, laporan itu menambahkan.

Perusahaan tidak segera membalas permintaan Reuters untuk memberikan komentar.

Pengumuman ini muncul ketika Huawei dan perusahaan-perusahaan teknologi China lainnya bergegas untuk melokalisasi rantai pasokan mereka dalam menghadapi sanksi-sanksi AS yang meningkat.

Baca Juga :  Hungaria Menghentikan Larangan Minyak Rusia Dari UE

Menurut transkrip pernyataan Xu yang diterbitkan oleh Caijing, Huawei bekerja sama dengan perusahaan EDA domestik untuk membuat perangkat lunak, “pada dasarnya mewujudkan pelokalan alat EDA di atas 14nm.”

Perusahaan desain chip menggunakan perangkat lunak EDA untuk menghasilkan cetak biru chip sebelum diproduksi secara massal di pabrik.

Huawei juga akan mengizinkan mitra dan pelanggan untuk menggunakan perangkat lunak tersebut, tambah Xu.

Chip yang diproduksi pada tingkat 14nm pertama kali diperkenalkan di smartphone pada pertengahan 2010-an dan tertinggal dua hingga tiga generasi di belakang teknologi terdepan.

Huawei, pemasok utama peralatan yang digunakan dalam jaringan telekomunikasi 5G, telah menjadi target putaran kontrol ekspor AS sejak 2019, membatasi pasokan chip dan alat desain chip dari perusahaan-perusahaan AS.

Baca Juga :  Minyak Naik Tipis Jelang OPEC+ Bahas Pengurangan Pasokan

Pasar perangkat lunak EDA didominasi oleh tiga perusahaan luar negeri – Cadence Design Systems Inc dan Synopsys Inc, yang berkantor pusat di Amerika Serikat, serta Mentor Graphics, yang dimiliki oleh Siemens AG dari Jerman.

Tiongkok merupakan rumah bagi beberapa pembuat perangkat lunak EDA domestik, tetapi para ahli tidak menganggap mereka kompetitif secara global.

Ketiga perusahaan EDA luar negeri tersebut terkena sanksi Washington terhadap Huawei pada tahun 2020.

Ketika pembatasan mulai berlaku, divisi desain chip perusahaan kehilangan akses ke perangkat lunak dan pembaruan yang memungkinkannya merancang prosesor low-node untuk smartphone-nya, serta akses ke alat manufaktur canggih di pabrik produksi chip.

Akibatnya, divisi ponsel pintar perusahaan mengalami penurunan penjualan.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top