Beijing | EGINDO.co – Regulator dunia maya Tiongkok telah menerima 110 permohonan dari perusahaan teknologi Tiongkok seperti Huawei dan Alibaba untuk persetujuan terkait model yang dapat digunakan untuk memanipulasi data visual dan audio.
Perusahaan-perusahaan tersebut, menurut daftar yang diterbitkan pada hari Jumat oleh Cyberspace Administration of China (CAC), sedang mencari persetujuan untuk mematuhi aturan yang ditetapkan pada bulan Desember oleh CAC yang mengatur penggunaan teknologi deepfake.
Proses persetujuan ini terpisah dari peraturan CAC terhadap perusahaan teknologi Tiongkok yang ingin meluncurkan produk kecerdasan buatan (AI) generatif, yang telah banyak diminati sejak kesuksesan ChatGPT dari perusahaan AS, OpenAI.
Lima perusahaan teknologi Tiongkok, termasuk Baidu Inc dan SenseTime Group, pada hari Kamis meluncurkan chatbot AI ke publik setelah mendapat persetujuan pemerintah.
Tidak seperti chatbots, yang menghasilkan teks, gambar, dan audio baru berdasarkan permintaan pengguna, deepfake menggunakan teknologi AI untuk menghasilkan data visual dan audio yang hampir tidak dapat dibedakan dari aslinya, dan mudah digunakan untuk manipulasi atau misinformasi.
Sumber : CNA/SL