Jakarta | EGINDO.co – Dr. Honjo mengatakan dia tidak pernah mengeluarkan pernyataan itu dan unggahan-unggahan tersebut menyebarkan “informasi yang salah”. Biografi Dr. Honjo di situs web Universitas Kyoto menunjukkan dia tidak pernah memegang posisi apapun di laboratorium di Tiongkok maupun di negara tersebut.
Selengkapnya di Bagian Penjelasan.
=====
Kategori: Konten yang Menyesatkan
=====
Akun Karim Zaidan (fb.com/karim.zaidan.758) mengunggah sebuah postingan berisi klaim sebagai berikut:
“Profesor Fisiologi Kedokteran Jepang, Profesor Dr Tasuku Honjo, menciptakan sensasi di depan media hari ini dengan mengatakan bahwa virus korona itu tidak alami.
Jika itu alami, itu tidak akan mempengaruhi seluruh dunia seperti ini. Karena, sesuai sifatnya, suhu berbeda di berbagai negara. Jika itu alami, itu akan berdampak buruk hanya pada negara-negara yang memiliki suhu yang sama dengan Cina.
Sebaliknya, menyebar di negara seperti Swiss, dengan cara yang sama menyebar di daerah gurun. Padahal kalau itu alami, pasti sudah menyebar di tempat dingin, tetapi mati di tempat panas. Saya telah melakukan 40 tahun penelitian tentang hewan dan virus. Itu tidak alami. Ini dibuat, dan virus ini sepenuhnya buatan.
Saya telah bekerja selama 4 tahun di laboratorium Wuhan di Cina. Saya sepenuhnya kenal dengan semua staf laboratorium itu. Saya telah menelepon mereka semua, setelah kecelakaan Corona. tapi, semua ponsel mereka mati selama 3 bulan terakhir. Sekarang dipahami bahwa semua teknisi laboratorium ini telah meninggal.
Berdasarkan semua pengetahuan dan penelitian saya sampai saat ini, saya dapat mengatakan ini dengan keyakinan 100% bahwa Corona tidak alami. Itu belum datang dari kelelawar. Cina telah membuatnya.
jika apa yang saya katakan hari ini terbukti salah sekarang atau bahkan setelah kematian saya, pemerintah dapat menarik Hadiah Nobel saya. Tapi Cina berbohong dan kebenaran ini suatu hari akan diungkapkan kepada semua orang. “
Tautan Wikipedia Dr. Honjo juga disertakan di unggahan tersebut.
=====
Penjelasan:
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Periksa Fakta AFP, klaim bahwa Profesor Fisiologi Kedokteran Jepang, Profesor Dr Tasuku Honjo mengatakan bahwa virus corona itu tidak alami dan Cina telah membuatnya adalah klaim yang salah.
Dr. Honjo mengatakan dia tidak pernah mengeluarkan pernyataan itu dan unggahan-unggahan tersebut menyebarkan “informasi yang salah”.
Biografi Dr. Honjo di situs web Universitas Kyoto menunjukkan dia tidak pernah memegang posisi apapun di laboratorium di Tiongkok maupun di negara tersebut.
Dr. Honjo menyanggah klaim di unggahan menyesatkan dan mengatakan namanya “telah digunakan untuk menyebar tuduhan palsu dan misinformasi”. Pernyataan itu dipublikasikan pada tanggal 27 April 2020 di situs web Universitas Kyoto, di mana dia menjabat sebagai wakil direktur jenderal di Institute for Advanced Study.
Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, sebagian pernyataan pers tersebut berbunyi: “Di tengah kepedihan, kerugian ekonomi, dan penderitaan global yang belum pernah terjadi sebelumnya yang disebabkan oleh pandemi COVID-19, saya sangat sedih bahwa nama saya dan Universitas Kyoto telah digunakan untuk menyebarkan tuduhan palsu dan misinformasi …
“Pada tahap ini, ketika semua energi kita dibutuhkan untuk mengobati yang sakit, mencegah penyebaran kesedihan lebih lanjut, dan merencanakan awal yang baru, penyebaran klaim yang tidak berdasar mengenai asal-usul penyakit ini rawan mengganggu.”
David Hajime Kornhauser, direktur tim komunikasi global Universitas Kyoto, mengatakan kepada AFP melalui surel pada tanggal 28 April 2020: “Karier profesional Dr. Honjo dapat dilihat secara lengkap dan tanpa ditutup-tutupi di situs laboratoriumnya. Anda akan melihat bahwa dia belum pernah bekerja di Tiongkok.”
Kornhauser juga mengatakan kepada AFP Universitas tersebut kemudian melaporkan sebuah akun palsu ke Twitter. “Akun Twitter yang mengklaim mewakili pandangan Dr. Honjo – yang telah menjadi sumber banyak informasi palsu – adalah penipuan dan fitnah,” katanya. Dia berkata Dr. Honjo tidak memiliki akun Twitter.
AFP melakukan beberapa pencarian kata kunci dalam bahasa Inggris dan bahasa Jepang mengenai wawancara media dengan Dr. Honjo tentang pandemi virus corona.
Dr. Honjo dikutip pernah berkata kepada media Jepang Nikkei Asian Review bahwa dia percaya virus corona baru “berasal” dari Tiongkok, tapi tidak ada bukti bahwa dia pernah mengatakan kepada media jika virus itu “diproduksi di Tiongkok”.
gugus tugas/kj