Jakarta | EGINDO.co – Harga Eceran Tertinggi (HET) dicabut, harga minyak goreng kemasan bisa naik tidak terkendali seperti bulan September dan Oktober 2021 lalu. Penghapusan harga eceran tertinggi minyak goreng kemasan membuat harganya dapat menyentuh level Rp25 ribu hingga Rp35 per liter.
Hal itu diungkapkan sejumlah pengamat Rabu (16/3/2022) yang ditemui EGINDO.co tentang dilepasnya kembali harga minyak goreng dengan harga pasar.
Banyak pengamat memprediksi harga minyak kemasan premium bisa menyentuh harga pada level Rp25.000 hingga Rp35.000 per liter. Sementara, untuk kemasan sederhana Rp22.000 hingga Rp24.000 per liter.
Sebelumnya HET untuk minyak goreng kemasan sederhana adalah Rp13.500 per liter. Sedangkan untuk kemasan premium Rp14.000 per liter yang ditetapkan Pemerintah. Kebijakan pemerintah mengembalikan harga minyak goreng kemasan sesuai mekanisme pasar, akan membuat harga minyak goreng tidak terkendali. Kondisi pada saat ditetapkan HET minyak goreng saja masih ada yang menjual diatas harga HET minyak goreng.
Untuk itu, menurut sejumlah pengamat pengawasan yang ketat perlu dilakukan pemerintah, harus ada pengawasan yang ketat sehingga sesuai dengan harga mekanisme pasar.
Para pengamat menilai dengan dikembalikannya kepada harga sesuai dengan mekanisme pasar akan membuat minyak goreng tersedia di pasar sebab masyarakat tidak perlu lagi atau tidak ada manfaat lagi untuk melakukan borong memborong dengan black market, sehingga pasar dapat dipenuhi akan minyak goreng.
Berbeda dengan sebelumnya, pemerintah menetapkan HET minyak goreng kemasan senilai Rp14.000 per liter akan tetapi minyak goreng langka di pasaran, kini diserahkan pada mekanisme pasar.
Sementara itu informasi yang diperoleh EGINDO.co dari Deputi Kemenko Perekonomian harga minyak goreng bakal berada pada harga Rp23.900,- per liter dan Rp47.800,- per dua liter.@
Bs/fd/TimEGINDO.co