Hentikan Pendanaan Ke Perusahaan Miliki Bisnis Batubara,PLTU

ilustrasi
ilustrasi

Jakarta | EGINDO.co     – Dalam mewujudkan Investasi hijau di Indonesia, terutama perbankan diperlukan komitmen yang kuat terkait penyaluran pendanaan. Saat ini menurut Andri Prasetyo Peneliti dan Manajer Program Trend Asia, sudah 100 lebih lembaga keuangan global banyak keluar dari bisnis batubara dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Dikatakan Andri secara virtual,kamis (20/1) bukan tren yang harus diikuti, malah respon bank nasional dalam beberapa kesempatan menyatakan ini kesempatan peluang dan ceruk yang dapat diisi.

Perbankan nasional sudah saatnya tidak lagi membiayai sektor batubara dan PLTU yang bahannya dari komoditas tersebut,ujarnya.

Batubara adalah penyumbang utama untuk perubahan iklim global, tetapi kita bukan memusuhi batubaranya,kata Andri.

Kita harus berani menghentikan kucuran kridit ke perusahaan yang memiliki portifolio ke batubara,sebutnya.

Secara tegas menutup perusahaan yang masih punya bisnis di tambang maupun dihilirnya pembagkit harus dihentikan pendanaanya. kalau kita serius menerapkan praktik investasi hijau yang ramah iklim,tutup Andri.

Sumber: Tribunnews/Sn

 

 

Scroll to Top