Hari Ini, Rupiah Berisiko Melemah setelah Pengumuman The Fed

ilustrasi rupiah
ilustrasi rupiah

Jakarta|EGINDO.co Rupiah berisiko melemah terhadap dolar AS, setelah pengumuman Bank Sentral AS The Fed Kamis (1/2/2024) dini hari. Padahal sebelumnya, dalam penutupan perdagangan Rabu sore, rupiah melemah melemah 4 poin di posisi Rp15.784 per dolar AS.

“Rupiah berpeluang melemah setelah pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell dini hari tadi. Powell menegaskan pemangkasan suku bunga kemungkinan tidak terjadi di bulan Maret,” kata Analis Pasar Uang Ariston Tjendra.

Baca Juga: Tunggu Pertemuan The Fed, Rupiah Melemah Empat Poin​

Ia melanjutkan, The Fed enggan terburu-buru memangkas suku bunga acuannya tahun ini. Hal itu karena The Fed belum yakin inflasi Amerika Serikat turun sesuai target dalam waktu dekat.

Baca Juga :  Finance 101 : Paylater Perlu Atau Tidak Sih

Ariston menilai, sikap the Fed tersebut mendorong penguatan dolar AS terhadap mata uang utama dunia untuk sementara waktu. Sebab, dalam wawancaranya tadi pagi, Powell tidak mengungkit kenaikan suku bunga tapi waktu pemangkasan suku bunga.

“Jadi menurut saya,  ekspektasi ke depan, bisa terjadi penyesuaian atau tekanan terhadap dolar AS.  Tetapi dengan catatan tidak muncul lagi konflik geopolitik yang melibatkan negara besar,” ujar Ariston.

Ia menambahkan, Badan Pusat Statistik akan merilis data inflasi bulan Januari 2024 hari ini. Angka inflasi bulan ini diperkirakan masih stabil seperti kisaran angka bulan sebelumnya.

“Hal itu harusnya bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah dan membantu rupiah tidak terlalu melemah. Sehingga potensi pelemahan rupiah hari ini ke 15.830, dengan potensi support di sekitar Rp15.750 per dolar AS,” ucapnya.

Baca Juga :  Minyak Sawit Bukan Hanya Untuk Minyak Goreng

Sementara, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprakirakan akan melemah hari ini. Sekalipun dalam penutupan perdagangan kemarin, IHSG menguat 15,72 poin, atau 0,22 persen ke level 7.207.

Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, kenaikan disertai aksi beli oleh asing, Rp1,22 triliun. Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BBRI, BBNI, BMRI, TLKM, dan BRIS.

“Hari ini IHSG berpotensi bergerak melemah terbatas. Level resistance IHSG di posisi 7.230-7.260 dan support di posisi 7.130-7.160,” kata Fanny.

Fanny merinci, pergerakan IHSG juga dipengaruhi pengumuman The Fed yang menahan suku bunganya di  5,25-5,50 persen. The Fed juga mengisyaratkan tidak ada penurunan suku bunga dalam waktu dekat.

Baca Juga :  Rusli Tan: WFH Mau Diterapkan, Wisatawan Asing Bebas Masuk

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top