Jakarta|EGINDO.co Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka melemah pada Rabu, 15 Januari 2025, ke level Rp16.311 per dolar AS, turun 41 poin atau 0,25%. Sementara itu, indeks dolar AS juga melemah tipis sebesar 0,02% menjadi 109,25. Mata uang lain di Asia bergerak bervariasi, dengan ringgit Malaysia dan yen Jepang menguat, sedangkan yuan China, rupee India, dan peso Filipina melemah.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menyebut pelemahan rupiah ini dipengaruhi spekulasi pasar terkait rencana tarif perdagangan bertahap yang akan diterapkan oleh Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump. Rencana tersebut meliputi kenaikan tarif sebesar 2% hingga 5% setiap bulan untuk mendukung negosiasi perdagangan dan menghindari lonjakan inflasi.
Selain itu, pelaku pasar tengah menanti data inflasi AS melalui laporan Indeks Harga Konsumen (IHK) Desember yang akan dirilis minggu ini. Tingginya inflasi diperkirakan memberikan ruang bagi Federal Reserve (The Fed) untuk mempertahankan suku bunga tinggi, yang berpotensi memberikan tekanan pada aset seperti emas.
Dari sisi domestik, ekonomi Indonesia menunjukkan ketahanan dengan pertumbuhan kuartal III/2024 mencapai 4,95% (YoY). Indikator ekonomi lainnya, seperti PMI Manufaktur di level 51,2, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sebesar 127,7, dan Indeks Penjualan Riil, juga mencatat tren positif. Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi pada 2024 mencapai 5,1%.
Untuk perdagangan hari ini, rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif dan ditutup melemah di rentang Rp16.260 hingga Rp16.320 per dolar AS.
Disclaimer: Informasi ini tidak dimaksudkan sebagai rekomendasi investasi. Keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Sumber: Bisnis.com/Sn