Hari Ini, Harga Emas Tersengat Ramalan Suku Bunga The Fed

ilustrasi emas
ilustrasi emas

Jakarta|EGINDO.co Harga emas global hari ini, Rabu (29/11/2023) berpeluang untuk melanjutkan penguataanya di tengah keyakinan pelaku pasar jika Bank Sentral AS (The Fed) tidak akan menaikan suku bunganya lagi.

Pada penutupan perdagangan Selasa (28/11/2023) waktu setempat, harga emas spot naik 1,4% dan berakhir pada US$2.041,55 per ounce pada Selasa, atau level tertinggi sejak 10 Mei 2023.

Adapun emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup melejit 1,4% ke posisi US$2.040 per troy ounce. Tim Analis Monex Investindo Futures menyebut penguatan harga emas disengat oleh rilis data dari Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan melemahnya perekonomian, membuat indeks dolar AS tertekan.

Pelaku pasar pun semakin yakin jika The Fed tidak akan menaikkan suku bunga lagi,  hal ini akan menguntungkan bagi harga emas.

Baca Juga :  Shell Beralih Ke Feri Listrik Untuk Penumpang Ke Pulau Bukom

Anggota dewan gubernur The Fed, Christopher Waller mengatakan ia “semakin percaya diri” jika kebijakan moneter yang diambil sudah berada pada titik yang tepat. Waller merupakan salah satu pejabat elit The Fed yang sebelumnya bersikap hawkish atau agresif dalam menaikkan suku bunga.

Pernyataanya kemarin mengindikasikan suku bunga tidak akan dinaikkan lagi, bahkan kini pelaku pasar melihat ada probabilitas sebesar 47% The Fed akan memangkas suku bunga pada Mei 2024, berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group

“Alhasil, harga emas mendapat sentimen positif dan masih akan terasa pada perdagangan hari ini,” kata Monex dalam riset hariannya, Rabu (29/11/2023).

Para pengambil kebijakan The Fed terlihat semakin nyaman menutup tahun ini dengan menahan suku bunga dan menunggu sebelum memangkasnya. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost untuk memegang emas batangan yang tidak berbunga.

Baca Juga :  Manfaat Tidur Untuk Kulit "Glowing"

Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan dia semakin yakin bahwa kebijakan tersebut berada pada titik yang tepat. Membuat emas batangan lebih murah bagi pembeli luar negeri, indeks dolar AS menyentuh level terendah sejak pertengahan Agustus.

Investor akan memantau data Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS pada hari Kamis, yang merupakan indikator inflasi pilihan The Fed. Fokus pasar juga tertuju pada revisi angka PDB AS kuartal ketiga yang dijadwalkan rilis pada Rabu.

“Rasa kehati-hatian menjelang minggu sibuk lainnya di pasar keuangan global juga memberikan dukungan pada logam mulia. Mengingat level US$2.000 terbukti merupakan resistensi yang sangat sulit untuk ditaklukkan, emas bisa turun tanpa katalis fundamental yang kuat,” kata analis senior FXTM Lukman Otunuga.

Baca Juga :  Hari Ini, Harga Pangan: Beras, Bawang Putih Dan Telur Naik

Adapun logam mulia lainnya, seperti harga perak naik 1,4% menjadi US$24,97 per ounce, platinum naik 2,3% menjadi US$939,80, dan paladium turun 1,4% menjadi US$1,055.59 per ounce pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat.

Sumber: Bisnis.com/Sn

Bagikan :
Scroll to Top