Hari Diabetes Sedunia, Cara Cegah Risiko Diabetes

Gaya hidup lebih sehat demi mencegah risiko diabetes
Gaya hidup lebih sehat demi mencegah risiko diabetes

Jakarta | EGINDO.co – International Diabetes Federation (IDF) menyebutkan jumlah masyarakat Indonesia dengan diabetes pada tahun 2021 adalah 19,47 juta orang. Jumlah itu diperkirakan akan meningkat menjadi 28,57 juta orang pada tahun 2045.

Menurut Ahli Gizi, Rachel Olsen, diabetes disebabkan oleh berbagai faktor termasuk faktor genetik maupun gaya hidup. “Diabetes terjadi ketika kadar gula dalam darah (glukosa darah) terlalu tinggi. Kondisi ini bisa membuat seseorang berisiko untuk mengalami berbagai masalah kesehatan lainnya, sehingga gaya hidup yang lebih sehat, termasuk menerapkan pola makan sehat sangat penting agar bisa mengurangi risiko diabetes,” kata Category Development Senior Lead Tokopedia, Revie Jefta Akhwilla dalam siaran persnya yang dikutip EGINDO.co

Katanya menyambut Hari Diabetes Sedunia 2023, Tokopedia mendukung masyarakat menjalani pola makan yang lebih sehat melalui berbagai inisiatif. Salah satu inisiatif tersebut adalah Tokopedia NYAM! dimana masyarakat bisa menemukan dan mendapatkan produk makanan dan minuman, termasuk makanan sehat, dari deretan pelaku usaha lokal diberbagai daerah di Indonesia.

Baca Juga :  Money Laundering Di Singapura Membengkak Jadi S$ 2,4 Miliar

Deli Serdang (Sumatra Utara), Boyolali (Jawa Tengah), Makassar (Sulawesi Selatan), Balikpapan (Kalimantan Timur) dan Denpasar (Bali), merupakan daerah dengan kenaikan tertinggi jumlah transaksi makanan sehat, termasuk buah, sayur dan sejenisnya dengan kenaikan rata-rata lebih dari 22 kali lipat selama semester I 2023 saat pascapandemi dibandingkan semester II 2019 saat prapandemi.

Adapun cara mencegah risiko Diabetes dengan memperbanyak konsumsi buah dan sayur. “Buah dan sayur merupakan sumber serat yang baik, sehingga dapat membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam darah. Pilihlah buah dan sayur yang rendah gula, mengandung antioksidan dan mineral seperti alpukat, pepaya, apel, serta pisang yang agak kehijauan (tidak lembek) dan sayuran hijau,” saran Rachel.

Baca Juga :  KKP Gaungkan Ekonomi Biru Di Forum PBB

Katanya berbagai produk makanan dan minuman sehat, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran, mengalami kenaikan transaksi yang signifikan selama semester I 2023 saat pascapandemi dibandingkan semester II 2019 saat prapandemi.

Batasi konsumsi karbohidrat, pilih protein yang rendah lemak. Karbohidrat merupakan sumber energi utama, namun untuk mencegah risiko diabetes harus membatasi konsumsinya.

“Pilihlah makanan dengan karbohidrat kompleks yang memiliki indeks glikemik rendah sehingga dicerna tubuh secara perlahan dan tidak menyebabkan kadar gula darah naik secara drastis, seperti nasi merah, quinoa atau oatmeal, ubi dan singkong,” tambah Rachel.

Selain membatasi konsumsi karbohidrat, pilihlah makanan dengan kandungan protein yang rendah lemak, seperti dada ayam, ikan dan kacang-kacangan.

Atur jadwal makan dan camilan secara teratur. Aturlah jadwal makan dan camilan secara teratur dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Sarapan sangat penting khususnya bagi yang mengalami diabetes. Konsumsi makanan yang tidak meningkatkan gula darah di pagi hari, misalnya makan telur, kacang-kacangan, nasi merah dan lainnya.

Baca Juga :  Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari, Dijatuhi Sanksi Pemberhentian Tetap

Batasi asupan makanan dan minuman yang manis. Masyarakat dengan diabetes sebaiknya membatasi asupan gula tambahan dengan membatasi konsumsi gula hanya sekitar 25 gram per hari.

Olahraga secara teratur. Olahraga dapat memperbaiki sensitivitas insulin dan menurunkan kadar gula darah. “Olahraga yang baik untuk masyarakat dengan diabetes seperti jogging, jalan kaki, renang, bersepeda, zumba, pound fit, atau olahraga yang dikombinasikan dengan latihan kekuatan otot sangat disarankan. World Health Organization (WHO) merekomendasikan berolahraga selama 150 menit tiap minggu olahraga untuk menguatkan massa otot.@

Rel/fd/timEGINDO.co

 

Bagikan :
Scroll to Top