New York | EGINDO.co – Harga minyak stabil di awal perdagangan Asia pada hari Rabu karena data industri menunjukkan hasil imbang dalam persediaan minyak mentah AS, setelah pasar jatuh pada sesi sebelumnya karena kekhawatiran kenaikan suku bunga AS yang lebih agresif akan memukul permintaan.
Minyak mentah berjangka Brent untuk bulan April naik 8 sen menjadi $83,37 per barel pada pukul 01.20 WIB. Minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI), turun 4 sen menjadi $77,54 per barel.
Mendukung pasar pada hari Rabu, data dari American Petroleum Institute menunjukkan persediaan minyak mentah AS turun sekitar 3,8 juta barel dalam pekan yang berakhir 3 Maret, menurut sumber-sumber pasar.
Penurunan ini bertentangan dengan perkiraan kenaikan stok minyak mentah sebesar 400.000 barel dari sembilan analis yang disurvei oleh Reuters.
Persediaan bensin naik sekitar 1,8 juta barel, sementara stok distilat naik sekitar 1,9 juta barel, menurut sumber-sumber tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama.
Baik Brent dan WTI turun lebih dari 3 persen pada hari Selasa setelah komentar dari Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell bahwa bank sentral kemungkinan perlu menaikkan suku bunga lebih dari yang diharapkan sebagai tanggapan atas data yang kuat baru-baru ini.
“Hal ini meningkatkan kekhawatiran akan melemahnya permintaan di AS,” kata analis ANZ Research dalam sebuah catatan kepada klien.
Komentar Powell mendorong dolar AS, yang biasanya diperdagangkan berbanding terbalik dengan minyak, mencapai level tertinggi tiga bulan terhadap sekeranjang mata uang.
Indeks dolar naik setinggi 105,65, naik 1,3 persen pada hari Selasa dan tertinggi sejak 6 Desember. Euro turun 1,28 persen menjadi $1,0548.
Sumber : CNA/SL