Harga Minyak Turun,Pasokan Minyak Mentah Melebihi Permintaan

Pasokan Minyak Akan Melebihi Permintaan Tahun Depan
Pasokan Minyak Akan Melebihi Permintaan Tahun Depan

Melbourne | EGINDO.co – Harga minyak turun pada hari Rabu (15 Desember) untuk hari ketiga di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa pertumbuhan pasokan akan melebihi pertumbuhan permintaan tahun depan, meskipun varian virus corona Omicron tidak terlihat membatasi mobilitas setajam varian COVID-19 sebelumnya.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 52 sen, atau 0,7 persen, menjadi US$70,21 per barel pada pukul 02:15 GMT (10:15, waktu Singapura), setelah kehilangan 56 sen di sesi sebelumnya.

Minyak mentah berjangka Brent turun 43 sen, atau 0,6 persen, menjadi 73,27 dolar AS per barel, setelah turun 69 sen pada Selasa.

Badan Energi Internasional (IEA) pada hari Selasa mengatakan lonjakan kasus COVID-19 dengan munculnya varian Omicron akan mengurangi permintaan minyak global pada saat yang sama produksi minyak mentah akan meningkat, terutama di Amerika Serikat, dengan pasokan ditetapkan untuk melebihi permintaan setidaknya sampai akhir tahun depan.

Baca Juga :  Saham Asia & Harga Minyak Anjlok; Pasar Dambakan Penurunan Suku Bunga AS

Sebaliknya, Organisasi Pengekspor Minyak (OPEC) pada hari Senin menaikkan perkiraan permintaan minyak dunia untuk kuartal pertama tahun 2022.

“Pandangan bearish IEA di pasar sangat kontras dengan pandangan OPEC yang lebih positif ketika merilis prospek bulanannya awal pekan ini. Kesenjangan menunjukkan volatilitas kemungkinan akan tetap tinggi dalam jangka pendek,” kata analis komoditas ANZ dalam sebuah catatan.

Juga membebani pasar adalah penguatan dolar AS, yang membuat komoditas yang dihargakan dalam greenback lebih mahal untuk negara lain. Pasar sedang menunggu hasil pertemuan kebijakan utama Federal Reserve AS pada hari Rabu untuk tanda-tanda kapan bank sentral dapat menaikkan suku bunga.

Dalam indikator bearish lainnya, data industri menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS pekan lalu tidak turun sebanyak yang diharapkan.

Baca Juga :  Pembuatan Vaksin COVID-19 Domestik Pertama Taiwan

Data American Petroleum Institute menunjukkan stok minyak mentah AS turun 815.000 barel dalam pekan yang berakhir 10 Desember, menurut sumber pasar, dibandingkan dengan penurunan 2,1 juta barel yang diperkirakan 10 analis yang disurvei oleh Reuters.

Namun stok sulingan turun satu juta barel, dibandingkan dengan perkiraan analis untuk peningkatan 700.000 barel, dan stok bensin naik 426.000 barel, yang lebih kecil dari perkiraan.

Data mingguan dari Administrasi Informasi Energi AS akan dirilis pada hari Rabu.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top