Harga Minyak Turun, Investor Pertimbangkan Permintaan China

Harga Minyak Datar
Harga Minyak Melemah

New York | EGINDO.co – Harga minyak tergelincir pada awal perdagangan hari Selasa, memangkas keuntungan dari sesi sebelumnya, karena investor mempertimbangkan perjalanan liburan yang kuat di China yang dapat meningkatkan permintaan bahan bakar dengan prospek kenaikan suku bunga di tempat lain yang memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Minyak mentah Brent turun 7 sen menjadi $82,66 per barel pada pukul 00.13 GMT, sementara minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) turun 6 sen menjadi $78,70 per barel.

Minyak berjangka naik lebih dari 1 persen pada hari Senin di tengah optimisme bahwa perjalanan liburan di China akan meningkatkan permintaan di importir minyak terbesar di dunia.

Pemesanan di RRT untuk perjalanan ke luar negeri selama liburan May Day mendatang menunjukkan berlanjutnya pemulihan perjalanan ke negara-negara Asia. Namun, jumlahnya masih jauh dari tingkat sebelum COVID-19 dengan harga tiket pesawat jarak jauh yang melonjak dan tidak cukup banyak penerbangan yang tersedia.

Baca Juga :  Harga Minyak Jatuh Karena Aksi Ambil Untung

Namun, investor tetap waspada terhadap bank sentral di Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa yang berpotensi menaikkan suku bunga untuk mengekang inflasi, yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi permintaan energi.

Federal Reserve AS, Bank of England dan Bank Sentral Eropa diperkirakan akan menaikkan suku bunga saat mereka bertemu di minggu pertama bulan Mei.

Para investor pada hari Selasa menunggu data industri mengenai stok minyak AS. Para analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan data tersebut akan menunjukkan persediaan minyak mentah AS turun sekitar 1,7 juta barel pada pekan hingga 21 April.

Data pemerintah AS mengenai persediaan akan dirilis pada hari Rabu.

Baca Juga :  Wang Yi, melihat stabilitas dalam hubungan China-Australia

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top