Beijing | EGINDO.co – Harga minyak diperdagangkan dalam kisaran sempit pada Rabu pagi karena investor tetap berhati-hati menjelang pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve AS.
Harga minyak mentah Brent naik tipis 12 sen, atau 0,16 persen, menjadi $73,31 per barel pada pukul 01.34 GMT, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 11 sen, atau 0,16 persen, menjadi $70,19 per barel.
Pada Rabu, The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga untuk ketiga kalinya sejak siklus pelonggaran kebijakannya dimulai.
Menurut para analis, yang lebih penting bagi pasar minyak adalah komentar tentang pergerakan suku bunga pada tahun 2025.
“Proyeksi penurunan suku bunga pada tahun 2025 masih diragukan, terutama dengan rencana Trump untuk kembali pada tanggal 20 Januari. Ada narasi yang berlaku bahwa kebijakan Trump dapat menyebabkan inflasi, yang, ditambah dengan kekhawatiran tentang potensi campur tangan terhadap otonomi Federal Reserve, menyebabkan investor minyak tetap berhati-hati,” kata Priyanka Sachdeva, analis pasar senior di Phillip Nova.
Suku bunga yang lebih rendah menurunkan biaya pinjaman, yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak.
Uni Eropa pada hari Selasa mengadopsi paket sanksi ke-15 terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina, dengan menambahkan 33 kapal tambahan dari armada bayangan Rusia yang digunakan untuk mengangkut minyak mentah atau produk minyak bumi. Inggris juga memberikan sanksi kepada 20 kapal karena membawa minyak Rusia yang ilegal.
Sanksi baru tersebut dapat memicu volatilitas harga minyak lebih lanjut meskipun sejauh ini sanksi tersebut belum berhasil mengeluarkan Rusia dari perdagangan minyak global.
Di AS, data American Petroleum Institute pada hari Selasa menunjukkan bahwa stok minyak mentah turun sebesar 4,69 juta barel dalam pekan yang berakhir pada tanggal 13 Desember, kata seorang sumber. Persediaan bensin naik sebesar 2,45 juta barel, dan stok sulingan naik sebesar 744.000 barel, menurut sumber tersebut.
Analis memperkirakan perusahaan energi AS menarik sekitar 1,6 juta barel minyak mentah dari penyimpanan selama pekan yang berakhir pada tanggal 13 Desember, menurut jajak pendapat Reuters pada hari Selasa.
Badan Informasi Energi AS akan merilis data penyimpanan minyaknya pada hari Rabu.
Sumber : CNA/SL