Beijing | EGINDO.co – Harga minyak stabil pada perdagangan awal Jumat setelah penurunan 2 persen pada sesi sebelumnya yang didorong oleh tarif baru Presiden AS Donald Trump, yang diperkirakan akan menghambat pertumbuhan ekonomi, dan pemangkasan proyeksi permintaan OPEC.
Minyak mentah Brent berjangka naik 19 sen, atau 0,28 persen, menjadi $68,83 per barel pada pukul 00.37 GMT. Minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 26 sen menjadi $66,83 per barel, naik 0,39 persen.
Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC), dalam Prospek Minyak Dunia 2025 yang diterbitkan pada Kamis, memangkas proyeksi permintaan minyak global untuk periode 2026 hingga 2029 karena melambatnya permintaan Tiongkok.
Permintaan global akan mencapai rata-rata 106,3 juta barel per hari (bph) pada tahun 2026, menurut OPEC, turun dari 108 juta bph yang diperkirakan dalam proyeksi tahun lalu.
Presiden AS Donald Trump pada hari Kamis mengumumkan tarif sebesar 35 persen untuk barang-barang impor dari Kanada, mulai 1 Agustus, dan mengatakan Amerika Serikat berencana untuk mengenakan tarif menyeluruh sebesar 15 persen atau 20 persen pada sebagian besar mitra dagang lainnya.
Sebelumnya pada hari itu, Presiden Trump mengancam akan mengenakan tarif hukuman terhadap Brasil, ekonomi terbesar di Amerika Latin, dan memaparkan rencana bea masuk untuk tembaga, semikonduktor, dan farmasi.
Uni Eropa diperkirakan akan mengusulkan batas harga minyak Rusia yang mengambang dalam paket sanksi baru minggu ini, setelah penurunan harga minyak membuat batas harga saat ini tidak relevan, menurut sumber diplomat Uni Eropa pada hari Kamis.
Sumber : CNA/SL