Tokyo | EGINDO.co – Harga minyak naik pada hari Selasa karena analis menunjuk tanda-tanda ketatnya pasokan AS, mengakhiri kerugian selama beberapa hari karena pasar global tetap dihantui oleh potensi dampak krisis pada ekonomi China di grup properti China Evergrande yang dililit hutang.
Minyak mentah Brent naik 52 sen atau 0,7 persen menjadi 74,44 dolar AS per barel pada 0212 GMT, setelah turun hampir 2 persen pada Senin. Kontrak untuk West Texas Intermediate (WTI), yang berakhir pada Selasa malam, naik 61 sen atau 0,9 pada US$70,90 setelah turun 2,3 persen di sesi sebelumnya.
Utilitas global beralih ke bahan bakar minyak karena kenaikan harga gas dan batu bara, dan pemadaman berlarut-larut dari Teluk Meksiko setelah Badai Ada yang menyiratkan lebih sedikit pasokan yang tersedia, kata analis ANZ.
“Sementara pertumbuhan ekonomi China yang melambat dan ketidakpastian seputar jadwal penurunan Fed (AS) membebani sentimen pasar, perkembangan lain masih menunjukkan harga minyak yang lebih tinggi,” kata ANZ Research dalam sebuah catatan.
Investor di seluruh aset keuangan telah diguncang oleh dampak dari Evergrande yang terlilit hutang dan ancaman guncangan pasar yang lebih luas. [MKTS/GLOB]
Keadaan ekonomi China yang lebih luas juga membebani pasar, sementara Federal Reserve AS diperkirakan akan mulai memperketat kebijakan moneter, yang kemungkinan akan membuat investor lebih waspada terhadap aset berisiko seperti minyak.
Sumber : CNA/SL